REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggandeng Kodim 0817/Gresik dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menggelar Demonstration Plot (Demplot) Dambaan menggunakan pupuk Phonska OCA di sejumlah daerah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tanam bersama Demplot Dambaan digelar di Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan, Senin (12/4).
Direktur Operasi dan Produksi (DOP) Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menjelaskan bahwa Petrokimia Gresik melalui program Demplot Dambaan ini ingin memberikan "Dampak Baik Berkelanjutan" bagi pertanian di Kabupaten Gresik, yang merupakan homebase perusahaan.
“Gresik selama ini dikenal sebagai kota industri, tapi peranan sektor pertanian dalam pencapaian swasembada pangan juga cukup besar. Demplot ini merupakan dukungan Petrokimia Gresik agar sumbangsih pertanian di Gresik untuk ketahanan pangan nasional semakin optimal," ujar Digna.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Kabupaten Gresik memiliki 64 hektar (ha) lahan tanaman padi. Sedangkan, produksi beras yang dihasilkan mencapai 264 ribu ton per tahun. Produktivitas ini membuktikan bahwa Kabupaten Gresik masih tetap berpotensi sebagai wilayah agraris.
Digna menambahkan, bahwa semua potensi pertanian saat ini harus dioptimalkan, termasuk di Gresik, mengingat peranan pertanian krusial di masa pandemi Covid-19 ini. Pertanian menjadi tonggak pengaman di tengah wabah karena masyarakat membutuhkan pangan yang sehat sebagai kebutuhan dasar.
“Peran sektor pertanian sebagai penyedia pangan menjadi semakin penting dan strategis di tengah pandemi Covid-19," tandasnya.
Demplot Dambaan, lanjut Digna, digelar di 21 titik yang berada di 15 kecamatan di Kabupaten Gresik. Lima belas kecamatan tersebut adalah Kebomas, Cerme, Benjeng, Wringinanom, Menganti, Kedamean, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujung Pangkah, Panceng, Dukun, Duduksampeyan, Driyorejo, dan Balongpanggang.
Total luas lahan demplot mencapai 10,5 ha, dimana masing-masing titik seluas 0,5 ha. Demplot ini melibatkan 20 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), 21 Kelompok Pertanian (Poktan), serta didampingi Perwira dan Staf Teritorial dari 15 Koramil dan 21 Babinsa.
“Dalam hal ini, Petrokimia Gresik memberikan bantuan berupa benih, serta pendampingan teknologi pemupukan dan kawalan pestisida,” ujar Digna.
Lebih lanjut Digna menjelaskan bahwa melalui demplot ini, Petrokimia Gresik ingin mengajak petani menerapkan pemupukan berimbang dengan mengombinasikan penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis yang dianjurkan agar produktivitas meningkat dan kesuburan lahan pertanian tetap terjaga. Pola pemupukan yang diaplikasikan antara lain NPK Phonska Plus (150 kg/0,5 ha), Petroganik (250 kg/0,5 ha), Urea (100 kg/0,5 ha) dan Phonska OCA 3 liter/0,5 ha.
"Intensifikasi pertanian dan perbaikan kualitas lahan menjadi salah satu strategi untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan, khususnya di Gresik yang juga dikenal sebagai kota satelit ini," tandasnya.
Selain itu, melalui demplot ini, Petrokimia Gresik juga ingin memperkenalkan langsung pupuk organik cair Phonska Oca kepada petani Gresik untuk pertama kalinya. Aplikasinya sebanyak 3 liter/0,5 ha dengan cara disemprotkan. Phonska Oca merupakan produk organik yang produksinya 100 persen menggunakan bahan baku dalam negeri.