Selasa 13 Apr 2021 06:35 WIB

India Setuju Gunakan Vaksin Sputnik V

India menjadi negara ke-60 yang mendaftarkan Sputnik V.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Rusia Sputnik V
Foto: EPA-EFE/Maxim Shipenkov
Vaksin Rusia Sputnik V

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Badan bertanggung jawab untuk memasarkan vaksin di luar Rusia, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), mengumkan India telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 asal Rusia Sputnik V, Senin (12/4). Drug Controller General of India (DCGI) telah menyetujui penggunaan Sputnik V.

“India, negara dengan populasi terbesar ke-2 di dunia, menjadi negara ke-60 yang mendaftarkan #SputnikV setelah hasil positif dari studi klinis Fase 3 lokal. Sputnik V sekarang disahkan di 60 negara dengan populasi lebih dari 3 miliar orang," kata sebuah unggahan di akun Twitter resmi Sputnik V.

Baca Juga

India sejauh ini telah menggunakan dua vaksin, satu dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford University serta vaksin buatan perusahaan domestik Bharat Biotech. Sputnik V yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, telah terbukti 91,6 persen efektif melawan Covid-19 dan telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 50 negara.

Regulator obat India tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari persetujuan panel ahli untuk vaksin Rusia. Namun, perusahaan farmasi India Dr. Reddy's, yang memasarkan vaksin di India, mengatakan sedang menunggu kabar resmi dari pihak berwenang.

“Dr. Reddy dan RDIF bekerja dengan otoritas pengatur India untuk mendapatkan persetujuan untuk Sputnik V. Kami berkomitmen penuh untuk memainkan peran kami dalam perang India melawan Covid, "kata perusahaan itu.

RDIF telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 750 juta dosis Sputnik V di India dengan enam perusahaan domestik. Namun, regulator obat India belum mengomentari persetujuan panel ahli untuk vaksin Rusia.

India mengambil alih Brasil menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Saat ini India berjuang melawan gelombang kedua, setelah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin di antara total populasi 1,4 miliar jiwa.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement