Rabu 14 Apr 2021 07:53 WIB

Keutamaan Surah Al Waqiah

Rasulullah selalu membaca surah al-Waqiah sepanjang hidupnya.

Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika, Abu Bakar bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. "Wahai Rasulullah, Anda tempat lebih tua (beruban),"tanya Abu Bakar.

Rasulullah menjawab,"Saya telah dibuat beruban oleh Surah Hud, al-Waqiah, al-Mursalat, Amma Yatasan Alun, dan Izasy-Syamsyu Kuwwirat (HR Tirmidzi).

Baca Juga

Dalam buku tafsir surah al-Waqiah terbitan Lajnah Pentasihan Kementerian Agama, penyebutan lima surah di atas secara bergandengan sebagai surah-surah yang membuat Nabi terlihat tua adalah karena kelimanya memiliki tema yang sama yakni menetapkan keniscayaan Hari Kiamat.

Karenanya, siapapun yang meyakininya lalu mempersiapkan diri menghadapinya akan membuatnya lebih khusyuk dan terlihat tua. Kesamaan itu bisa diihat Surah Hud 3-4, Al Waqiah 1-5, Al Mursalat 7-14, An Naba 17-20, dan At Takwir 1-3.

Rasulullah selalu membaca surah Al Waqiah sepanjang hidupnya.Di samping sering dibaca Rasul, dalam surah ini terdapat ayat yang berbunyi fassabih bismi rabikal azim, yang kemudian digunakan sebagai bacaan ketika rukuk dalam sholat.

"Jadikan fassabuh bismi rabbikal azim sebagai bacaan dalam rukuk kalian. Lalu ketika ayat sabbihsima rabbikal a'la turun, jadikanlah ia sebagai bacaan dalam sujud kalian."(HR Ahmad dari Uqbah bin Amir).

Riwayat lainnya yang dinilai dhaif oleh banyak ulama hadis, Abdullah bin Masud pernah mendengar Rasulullah bersabda,"Barang siapa membaca surah al-Waqiah setiap malam niscaya ia tidak akan pernah miskin atau kekurangan selamanya. (HR Baihaqiy dalam Syuabul-iman dan Abu Ubaid dalam Fadailul Quran).

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement