Kamis 15 Apr 2021 20:53 WIB

Manfaat Tersembunyi Ayat Kelima Surat Al Fatihah

Surat Al Fatihah mempunyai banyak manfaat baik fisik atau non fisik

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Surat Al Fatihah mempunyai banyak manfaat baik fisik atau non fisik. Surat Al Fatihah
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Surat Al Fatihah mempunyai banyak manfaat baik fisik atau non fisik. Surat Al Fatihah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bicara penyembuhan hati maka tidak bisa dilepaskan dari penyakit hati yang menjadi faktor penyebabnya. Dengan begitu dapat diketahui bagaimana pencegahannya.

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, dalam Madarij As Salikin Baina Manazil Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka Nasta’inu, menjelaskan penyakit hati bersumber dari dua hal, yaitu rusak ilmu dan rusak tujuan. Inilah yang kemudian menimbulkan kemarahan dan angan-angan. Berangan-angan adalah wujud dari rusaknya ilmu. Sedangkan kemarahan hasil dari rusaknya tujuan.

Baca Juga

Penyakit hati, yang ditimbulkan akibat rusak ilmu dan rusak tujuan, tidak bisa disembuhkan kecuali dengan obat berupa ayat ke-5 Surat Al Fatihah. 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."

Hati dapat membawa pada dua penyakit besar. Pertama, jika seorang hamba tidak mencegahnya, maka ia akan menjadi rusak yang mewujud pada sifat sombong dan munafik. Karena itu, obat kemunafikan adalah hanya dengan menjalankan perintah Allah SWT. Sedangkan obat kesombongan adalah hanya mencari pertolongan kepada Allah SWT.

Ibnu Taimiyah sering mengatakan bahwa kepatuhan diri kepada Allah SWT akan menebus kemunafikan. Dan meminta pertolongan Allah SWT adalah wujud menebus sifat sombong.

Karena itu juga, Surat Al Fatihah yang memuat kedua jenis pengobatan tersebut, dapat menyembuhkan seorang hamba dari berbagai macam penyakit. Jika cara penyembuhan ini dilakukan, maka berarti telah melakukan penyembuhan tahap pertama.

 

Sumber: islamweb 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement