REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Inisiatif imigrasi khusus dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk penduduk Hong Kong menerima lebih dari 500 aplikasi dalam tiga pekan pertama. Aturan ini sebagai tanggapan atas penerapan undang-undang keamanan baru yang diberlakukan oleh China di bekas koloni Inggris itu.
"Dalam tiga pekan pertama program dibuka (8 Februari hingga 28 Februari), IRCC (Imigrasi, Pengungsi dan Kewarganegaraan Kanada) menerima 503 aplikasi untuk izin kerja dan 10 aplikasi untuk perpanjangan izin kerja," kata juru bicara Kementerian Imigrasi, Alexander Cohen.
Cohena mengatakan, inisiatif imigrasi khusus untuk penduduk Hong Kong menerima lebih dari 500 aplikasi dalam tiga pekan pertama, Jumat (16/4). Pada November tahun lalu, pemerintah Kanada akan mempermudah anak muda Hong Kong untuk belajar dan bekerja di Kanada.
"Kanada berbagi keprihatinan besar masyarakat internasional atas Legislasi Keamanan Nasional Cina dan sangat mendukung hak untuk protes damai, kebebasan berekspresi dan kebebasan berkumpul," ujar pernyataan itu.
Kanada mengatakan pada Februari bahwa lulusan Hong Kong dari universitas Kanada dapat mengajukan kategori baru izin kerja tiga tahun mulai bulan itu. Aplikasi visa Kanada dari Hong Kong, tidak termasuk visa pengunjung, naik 10 persen menjadi 8.121 pada 2020.
China memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru pada akhir Juni 2020 di Hong Kong. Langkah ini ditujukan atas tanggapan untuk menahan upaya subversi, pemisahan diri, atau terorisme.
Kanada adalah rumah kedua bagi banyak penduduk Hong Kong setelah keluarga mereka pindah ke daerah Vancouver dan Toronto menjelang penyerahan bekas koloninya oleh Inggris ke China pada 1997. Setelah mendapatkan kewarganegaraan Kanada, banyak yang kembali ke Hong Kong yang sekarang menjadi rumah bagi sekitar 300.000 orang Kanada, salah satu komunitas Kanada terbesar di luar negeri.