Ahad 18 Apr 2021 09:50 WIB

Sejarah Hari Ini: Kedubes AS di Lebanon Dibom

63 orang tewas termasuk pelaku bom bunuh diri.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Kedubes Amerika Serikat (AS) di Beirut, Lebanon pascaserangan bom bunuh diri pada 18 April 1983.
Foto: wikipedia.org
Kedubes Amerika Serikat (AS) di Beirut, Lebanon pascaserangan bom bunuh diri pada 18 April 1983.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pada 18 April 1983, Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Beirut, Lebanon hancur akibat ledakan bom bunuh diri. Akibat insiden tersebut 63 orang tewas termasuk pelaku bom bunuh diri yang membawa bom di mobilnya.

Seperti dilansir laman History, sebanyak 17 warga AS juga tewas. Serangan teroris itu dilakukan sebagai protes atas kehadiran militer AS di Lebanon.

Baca Juga

Pada 1975, perang saudara berdarah meletus di Lebanon. Gerilyawan Muslim Palestina dan kiri memerangi milisi Partai Phalange Kristen, komunitas Kristen Maronit, dan kelompok lainnya. Selama beberapa tahun berikutnya, intervensi Suriah, Israel, dan PBB gagal menyelesaikan pertempuran antar faksi.

Pada 20 Agustus 1982, pasukan multinasional yang menampilkan Marinir AS mendarat di Beirut untuk mengawasi penarikan Palestina dari Lebanon. Marinir meninggalkan wilayah Lebanon pada 10 September, tetapi kembali pada 29 September, menyusul pembantaian pengungsi Palestina oleh milisi Kristen.

Keesokan harinya, Marinir AS pertama yang tewas dalam misi, tewas saat menjinakkan bom. Pada 18 April 1983, kedutaan AS di Beirut dibom. Pada 23 Oktober, teroris Lebanon menghindari tindakan pengamanan dan mengendarai truk berisi bahan peledak ke barak Marinir AS di Beirut, menewaskan 241 personel militer AS.

Sekurangnya 58 tentara Prancis tewas hampir secara bersamaan dalam serangan teroris bunuh diri yang terpisah. Pada 7 Februari 1984, Presiden AS Ronald Reagan mengumumkan berakhirnya partisipasi AS dalam pasukan penjaga perdamaian, dan pada 26 Februari, Marinir AS terakhir meninggalkan Beirut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement