REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Peluncuran helicopter Ingenuity milik Badan Antariksa Amerika (NASA) segera berlangsung. Jika penerbangan ini berhasil, ini akan menjadikannya sebagai penerbangan pertama yang bertenaga dan terkendali di luar Bumi.
Namun, dengan teknologi yang belum pernah dicoba sebelumnya dan kondisi di area yang menantang, penerbangan mungkin akan sulit dilakukan. Dilansir BBC, atmosfer di Mars sangat tipis, sekitar satu persen dari kepadatan di Bumi.
Hal tersebut membuat helikopter tidak memberi helikopter banyak udara untuk lebih bebas bergerak. Tarikan gravitasi di Mars juga lebih sedikit yang membantu, menjadikan para insinyur harus membuat Ingenuity dengan sangat ringan.
Berat dari Ingenuity memiliki berat hanya 1,8 kilogram. Dua rotor sepanjang 1,2m berputar ke arah berlawanan hingga 2.500rpm. Ini sangat cepat, di mana ujung rotor akan bergerak sekitar dua pertiga kecepatan suara di Mars. Ini harus memberikan lift yang dibutuhkan Ingenuity.
Ingenuity dijadwalkan untuk lepas landas pada pukul 14.30 WIB pada Senin (19/4). Data pertama yang mengungkapkan apakah helikopter akan berhasil untuk tiba kembali di Bumi sekitar tiga jam kemudian.
Informasi ini diteruskan melalui pesawat penjelajah Perseverance NASA dan satelit di Mars yang akan mengirimkannya ke JPL. Pesawat penjelajah diperkirakan mendarat di wilayah Planet Merah yang disebut Kawah Jezero.
Perseverance kemudian melaju ke lapangan terbang sekitar 20m dari lokasi pendaratannya, menurunkan Ingenuity ke tanah dan mengambil foto selfie. Para insinyur mengatakan helikopter itu terlihat dalam kondisi yang baik untuk melakukan uji terbang.
Ingenuity disebut memiliki dua kamera onboard. Kamera yang menangkap gambar berwarna hitam-putih digunakan untuk navigasi dan kamera warna resolusi tinggi yang menghadap ke cakrawala.
Pesawat ruang angkasa juga akan melesat dari jarak sekitar 65m. Ini akan menggunakan kamera zoom untuk mencoba mendapatkan beberapa gambar jarak dekat. Jika beruntung, beberapa video juga bisa didapatkan.
NASA telah mengawasi angin di Kawah Jezero dan mengukur hingga 20m per detik, lebih cepat dari apa yang diuji di Bumi. Badan antariksa ini mengatakan penerbangan akan menjadi momen sangat penting, yang disebut sebagai Wright Brothers Moment (Wright bersaudara adalah penemu pesawat terbang di dunia).