REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui 17 objek wisata di Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai kawasan geopark dunia. Pengakuan diberikan karena kawasan tersebut memiliki keunikan geologis, biologis dan budaya.
"Hasil sidang council UNESCO Global Geopark (UGG, menyatakan 17 Geosite dalam Geopark Belitung, dinyatakan lulus sebagai anggota baru UGG," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan, Senin (19/4).
Ia mengatakan 17 objek wisata di Pulau Belitung dinyatakan lulus sebagai anggota baru UGG, yaitu Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, Tanjung Kelayang Trias Granite. Selanjutnya, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit, Lumut Hill, Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach, dan Garumedang Tektite.
"Kini dunia mengakui 17 objek wisata ini memiliki keunikan dilihat dari aspek geologis, biologis, dan budaya, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke negeri laskar pelangi ini," ujarnya.
Menurut dia, geologi Pulau Belitong yang unik menjadi ekosistem bagi berbagai flora dan fauna yang di antaranya hanya ditemukan di Pulau Belitung. Potret keunikan sumber daya geologinya memiliki daya tarik wisata dunia.
Selain itu, Pulau Belitong sendiri mengandung nilai sejarah terhadap peradaban sosial dan ekonomi masyarakatnya. Di kawasan Pulau Belitong terdapat empat potensi warisan geologi bernilai tinggi, yaitu Geomorfologi batuan granit di Perairan Pulau Belitong, Peninggalan Gunung Api Purba bawah laut Lava Bantal Siantu, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara pada Formasi Kelapa Kampit, dan Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.
"Geopark Belitong diakui UNESCO Global Geopark tentunya persembahan untuk masyarakat Belitong dan Belitung Timur Khususnya dan masyarakat Babel umumnya, untuk dimanfaatkan dan bersiap diri dengan ekonomi kreatif, karena setelah ketetapan ini pasti akan mendapat banyak kunjungan wisata," katanya.