REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dari Sayyidina Ibnu Abbas Radhiallahu anhuma, Baginda Rasulullah SAW bersabda mengenai orang yang beritikad. Bahwa dengan beritikaf, bahwa terjaga dari dosa-dosa dan akan ditulis untuknya kebaikan kebaikan sebagaimana orang yang mengerjakan seluruh kebaikan." (HR. Ibnu Majah).
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menerangkan Faidah hadits di atas. Menurutnya ada dua manfaat khusus dalam menjalankan itikaf, pertama, dengan itikaf seseorang akan terjaga dari perbuatan maksiat.
"Karena keteledoran dan kelemahan seseorang terkadang ia terjerumus kedalam dosa," katanya.
Syekh Zakariyya pada bulan yang penuh berkah ini, melakukan kemaksiatan adalah kezaliman yang tidak terkira besarnya. Dengan beritikaf seseorang dapat terhindar dari segala godaan untuk berbuat dosa.
Manfaat kedua itikaf banyak sekali amal baik seperti mengantar jenazah, menjenguk orang sakit, dan sebagainya, tidak dapat dilakukan oleh orang yang sedang Itikaf. Oleh sebab itu Hadits di atas menyatakan bahwa kebaikan yang bisa dilakukan dan terhalang karena itikaf, maka pahalanya akan terus ia peroleh walaupun ia tidak mengerjakannya.
"Allahu Akbar betapa besar rahmat dan karunia Allah SWT dengan melakukan suatu ibadah seseorang memperoleh pahala 10 ibadah," katanya.
Hakikatnya rahmat Allah SWT sangat luas tidak terbatas. Dengan sedikit tawazuh dan berdoa rahmatnya akan tercurah laksana hujan.
"Untuk memberikan sesuatu Allah mempunyai berbagai cara. Pemberian Allah tidak tergantung kepada banyaknya amal dan usaha," katanya.
Sayang, kata Syekh Zakariyya kita telah melalaikan itikaf sama sekali dan tidak merasa perlu melaksanakan.