Ahad 25 Apr 2021 16:15 WIB

Apa Saja Hak Anak dalam Islam?

Anak adalah perhiasan hidup yang juga bisa menjadi ujian.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Apa Saja Hak Anak dalam Islam?
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Apa Saja Hak Anak dalam Islam?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengatur segala sendi kehidupan, termasuk dalam keluarga. Islam juga menjelaskan hak dan kewajiban setiap peran dalam keluarga, termasuk bagaimana hak anak.

Di dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 233 dijelaskan, pendekatan umum Islam terhadap anak-anak ialah agar orang tua tidak menderita kesengsaraan atau kerugian karena anaknya, dan sebaliknya anak pun jangan dibuat susah atau sengsara oleh orang tuanya.

Baca Juga

Alquran telah mengakui dengan jelas, orang tua tidak luput dari kelalaian dan perlindungan yang berlebihan. Tidak jarang, kecintaan berlebihan membuat para orang tua terlena dan kerap kali mengabaikan hal-hal yang membahayakan anak itu sendiri.

Karena itulah, Islam juga menetapkan pedoman tertentu dan menunjukkan fakta-fakta tertentu sehubungan dengan anak-anak. Di dalam artikel yang diterbitkan di laman About Islam, Hammudah Abdalati menjelaskan bagaimana hak anak dalam Islam.

Seperti ditunjukkan dalam Alquran, anak-anak adalah perhiasan sekaligus kegembiraan hidup serta sumber kebanggaan. Namun, anak juga disebutkan bisa menjadi fitnah atau ujian, sumber kesombongan dan kelalaian, kesusahan, dan benih kesia-siaan.

Atas dasar hal itulah, Alquran juga menekankan kegembiraan yang lebih besar jika menjaga anak yang merupakan amanat dari Allah tersebut. Di samping, memperingatkan orang tua agar tidak terlalu percaya diri atau berbangga diri atau melakukan kesalahan yang mungkin disebabkan oleh anak-anak.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement