REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Striker AS Roma, Edin Dzeko tidak ingin timnya rendah diri ketika menghadapi Manchester United (MU) pada leg pertama semifinal Liga Europa di Old Trafford, Manchester, Jumat (30/4) dini hari WIB. Dzeko yang sempat berseragam Manchester City selama empat musim itu bukan wajah asing yang akan dijumpai para pemain MU. Meski sadar lawan yang dihadapi bukan tim kelas teri, Dzeko tidak ingin menyerah.
"Anda tidak bertanding di semifinal setiap hari. Kami tahu kekuatan mereka. MU tim favorit, tapi faktanya kami lolos semifinal dan punya kepercayaan diri," kata Dzeko seperti dilansir laman resmi UEFA, Selasa (27/4).
Dzeko paham, sejak hengkang dari Man City pada 2016 silam, sudah banyak perubahan yang terjadi di dalam skuad Setan Merah. Karena itu, ia menganggap pertemuan kontra MU merupakan laga yang spesial.
"Sejak saya pergi dari Manchester enam tahun lalu, saya belum pernah kembali. Ini akan menjadi pertandingan yang spesial untuk saya setelah sebelumnya menghadapi mereka dalam laga derbi," ujarnya.
Pertandingan level Eropa, terutama menghadapi MU, disebutnya sesuatu yang istimewa. Ia berharap ini juga akan menjadi laga spesial untuk rekan-rekannya.
Keistimewaan berhadapan dengan MU berawal dari salah satu pertandingan Liga Champions edisi 2009. Saat itu, Dzeko yang masih berseragam Wolfsburg mencetak gol ke gawang MU sekaligus menjadi yang pertama di panggung sepak bola Eropa.
"Gol pertama saya di Old Trafford kontra MU adalah hal yang akan selalu saya ingat. Sebab, itu adalah gol pertama saya di Liga Champions di salah satu stadion terhebat di dunia," katanya.
Striker berusia 35 tahun itu menganggap gol ke gawang MU sebagai salah satu favoritnya karena terjadi lewat proses yang berkelas dunia. Bola datang dari umpan silang Makoto Hasebe. Dzeko berada di tiang jauh dan mengira Patrice Evra ada di dekatnya. Ia melompat tinggi dan mencetak gol lewat sundulan.
"Bukan hanya gol favorit, melainkan prosesnya yang juga indah," ujarnya.