REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memulangkan santri dengan sistem rombongan menggunakan angkutan yang telah disiapkan.
Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang KH Abdul Hakim Mahfud meminta pada para santri untuk tetap menjaga nilai kesantriannya saat berada di rumah."Ketika kalian semua sudah berada di rumah, tolong nilai-nilai kesantriannya tetap dijaga, seperti shalat jamaah, mengaji Al-Quran dan lainnya," kata Gus Kikin, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Nyai Hj Laily, juga menyampaikan permohonan maaf kepada para santri, karena aktivitas yang cukup ketat diterapkan. Hal itu dilakukan mengingat saat ini masih pandemi covid-19.
"Saya ingin meminta maaf kepada kalian semua, santri-santri Pesantren Tebuireng, karena selama di pesantren semua tidak diperkenankan untuk keluar pondok maupun bertemu dengan orang-orang yang berada di luar pesantren. Dan kami juga meminta maaf bila selama pandemi ini, kegiatan belajar mengajar kalian di kelas sedikit terganggu," kata istri Gus Kikin tersebut.
Pesantren Tebuireng memulangkan para santri sesuai dengan jadwal untuk liburan tahun ini menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021. Pesantren Tebuireng menyewa sekitar 40 armada bus untuk mengantarkan para santri menuju kampung halaman, antara lain daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga beberapa provinsi di Pulau Sumatera.