Sabtu 01 May 2021 04:50 WIB

Ini Alasan Banyak Pelaku UMKM Beralih ke Marketplace

70 persen responden menilai platform online praktis dan dikerjakan dari mana saja

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membeli barang secara online melalui gadget miliknya di berbagai marketplace. (ilustrasi)
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Warga membeli barang secara online melalui gadget miliknya di berbagai marketplace. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Katadata Insight Center (KIC) melakukan survei mengenai pengaruh kehadiran online marketplace terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, dalam survei berjudul "MSME Study Report 2021: Peran Marketplace bagi UMKM". Dari hasil survei tersebut, ditemukan beberapa alasan UMKM bergabung atau beralih ke marketplace, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Manajer Survei Katadata Insight Center (KIC), Vivi Zabkie memaparkan, 77 persen dari pelaku usaha UMKM yang disurvei mendapatkan eksposur atau jaringan usaha lebih luas dari marketplace. Di samping itu, para pelaku UMKM juga menyampaikan beberapa alasan mengapa mereka mulai bergabung untuk berjualan di platform online.

Baca Juga

"Selain mendapatkan eksposur atau jaringan usaha lebih luas, sebanyak 70 persen responden menilai platform online praktis serta bisa menjalankan usaha dimana saja. Kemudian 69 persen responden juga menjawab marketplace memiliki banyak promo, serta gratis ongkir untuk menarik konsumen," kata Vivi di Jakarta, Jumat (30/4).

Dari semua program promosi di marketplace, Vivi mengatakan, program gratis ongkos kirim (ongkir) dianggap paling membantu bisnis UMKM. Dimana program tersebut dinilai membantu oleh 50 persen responden. Setelah prgram gratis ongkir, sebanyak 38 responsen juga menyukai program diskon.

"Adapun ketika berjualan di marketplace, terdapat 66 persen responden yang memberikan promosi gratis ongkir di tokonya, diikuti 57 persen yang memberikan diskon, 32 persen memberikan cashback, 18 persen melakukan flash sale, dan 8 persen responden tidak memberikan promosi apapun di tokonya," ucapnya.

Vivi menuturkan, 50 persen pelaku UMKM yang disurvei menilai, program hari khusus dari marketplace Shopee menjadi program yang paling membantu di masa pandemi Covid-19. Program hari khusus yang dimaksud, seperti Shopee 12.12, Shopee 3.3, Gajian Sale, dan sebagainya.

Sedangkan, sambung Vivi, promosi khusus dari Tokopedia seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB) juga dinilai 12 persen responden turut membantu. Diikuti Bukalapak-Diskon cashback untuk pelanggan fitur super seller disukai oleh 5 persen persen, dan Lazada-hari promosi khusus seperti Lazada 12.12, dan Lazada 3.3 disukai sebanyak empat persen responden.

Dengan beragam dukungan tersebut, kehadiran marketplace di Indonesia berperan penting mendukung pertumbuhan bisnis UMKM. “Hal ini sebagaimana yang tercermin dari jawaban responden, dari skala 1-10 rata-rata memberi nilai 8 terkait besarnya peran marketplace dalam membantu UMKM bertahan di masa pandemi,” ujar Vivi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement