Ahad 02 May 2021 16:54 WIB

Israel Selidiki Insiden di Festival Keagamaan Yahudi

Israel mulai selidiki insiden dalam festival Lag BaOmer di Gunung Meron

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Dua orang Ultra Yahudi Ortodoks melihat lokasi insiden saat perayaan Lag Baomer di Gunung Meron, Israel, Jumat (30/4). Insiden di festival keagamaan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks itu menewaskan puluhan orang dan membuat ratusan orang terluka. Peristiwa tersebut menjadi salah satu bencana sipil paling mematikan di negara itu. (AP Photo/Sebastian Scheiner)
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Dua orang Ultra Yahudi Ortodoks melihat lokasi insiden saat perayaan Lag Baomer di Gunung Meron, Israel, Jumat (30/4). Insiden di festival keagamaan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks itu menewaskan puluhan orang dan membuat ratusan orang terluka. Peristiwa tersebut menjadi salah satu bencana sipil paling mematikan di negara itu. (AP Photo/Sebastian Scheiner)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berkabung atas tewasnya 45 orang dalam insiden festival keagamaan dengan mengibarkan bendera setengah tiang pada Ahad (2/5). Insiden ini menjadi salah satu bencana sipil terburuk di Israel.

Lebih dari 20 korban bencana di Gunung Meron dimakamkan setelah identifikasi resmi selesai. Mereka meninggal setelah terjadi desak-desakan dalam insiden festival ultra-Ortodoks Yahudi di Israel utara.

Baca Juga

Musibah tersebut terjadi di Meron, lokasi makam terkenal Rabbi Shimon Bar Yochai, seorang tokoh Talmud terkemuka abad kedua. Puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks berbondong-bondong menghadiri festival bernama hari raya Lag BaOmer itu.

Media Israel memperkirakan sekitar 100 ribu orang menghadiri acara tersebut. Festival tersebut adalah pertemuan keagamaan massal pertama yang diadakan secara resmi, sejak Israel mencabut karantina wilayah terkait pandemi virus korona. Israel mengalami penurunan kasus sejak melakukan vaksinasi Covid-19 secara masif dan sukses. Pemerintah Israel menyerukan penyelidikan secara menyeluruh atas insiden tersebut.

"Diperlukan penyelidikan menyeluruh. Bencana mengerikan ini akan membantu semua orang memahami bahwa seharusnya tidak ada tempat di mana negara tidak menetapkan aturan," kata Menteri Kebudayaan Hili Tropper kepada radio publik Kan.

Kementerian Kehakiman mengatakan penyelidik akan menyelidiki apakah ada kesalahan polisi dalam insiden tersebut. Polisi dan pejabat pemerintah daerah menjelaskan situs Gunung Meron dikelola oleh empat kelompok agama swasta yang terpisah. Hal ini membuat pengawasan menjadi sulit.

Kedutaan Besar AS di Tel Aviv mengatakan warga AS termasuk di antara korban tewas maupun terluka. Media AS telah mengidentifikasi beberapa korban tewas, termasuk seorang anak berusia 19 tahun yang berada di Israel.  

Ucapan belasungkawa mengalir dari para pemimpin di seluruh dunia atas insiden tersebut. Pemimpin dunia yang ikut berduka atas peristiwa tersebut di antaranya Presiden AS Joe Biden dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Tragedi dimulai ketika sejumlah orang memadati sebuah lorong jalan sempit seperti terowongan selama acara tersebut. Menurut sejumlah saksi mata dan rekaman video, orang-orang mulai jatuh menimpa satu sama lain di dekat ujung jalan setapak saat mereka menuruni tangga-tangga logam yang licin.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement