Rabu 05 May 2021 01:42 WIB

Pemudik yang Balik ke Bekasi Dikarantina di Sini

RSD Stadion Patriot Candrabhaga sudah dalam kondisi nihil pasien Covid-19.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Friska Yolandha
Adapun, per Senin (4/5), jumlah pasien di RSD Patriot Candrabhaga Kota Bekasi sudah kosong. Untuk itulah, RSD Stadion Patriot Candrabhaga digunakan untuk menampung isolasi para pemudik.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Adapun, per Senin (4/5), jumlah pasien di RSD Patriot Candrabhaga Kota Bekasi sudah kosong. Untuk itulah, RSD Stadion Patriot Candrabhaga digunakan untuk menampung isolasi para pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, akan menggunakan Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi untuk mengisolasi para pemudik yang kembali ke Bekasi. Salah satu pertimbangannya adalah minimnya jumlah pasien yang ada di RSD saat ini.

“Kalau ada yang nakal, terus lolos pulang, dapat kita taruh di GOR. Kan GOR sudah kosong sekarang karena isolasi mandirinya nggak ada lagi,”  kata Rahmat, Selasa (4/5).

Namun begitu, mekanisme karantina untuk para pemudik masih belum jelas. Politisi Partai Golkar itu hanya mengatakan karantina berlaku bagi mereka yang tertangkap basah baru mudik dari kampung halaman.

“Kan mereka pulang dari sana (kampung halaman), nyelos-nyelos nih terus kedapatan dia kena di sana berarti nanti perlu di-swab di sini baru ketahuan.  Langsung kita taruh di situ,” jelas dia.

Untuk Kota Bekasi, lanjut Rahmat, akan ada tujuh titik yang disekat. Petugas akan meminta pemudik putar balik jika kedapatan mencolong kesempatan untuk mudik.

Adapun, per Senin (4/5), jumlah pasien di RSD Patriot Candrabhaga Kota Bekasi sudah kosong. Untuk itulah, RSD Stadion Patriot Candrabhaga digunakan untuk menampung isolasi para pemudik. Selain memberi efek jera, hal itu dilakukan agar para pemudik tidak langsung pulang ke rumahnya jika hasil PCR-nya positif.a

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement