Senin 10 May 2021 11:13 WIB

Santri Tahfidz Binaan BMH Jadi Imam Tarawih

Para dai milenial itu disiapkan jadi imam Tarawaih, khatib dan  penceramah Ramadhan.

Imam Tarawih di Masjid Arrayyan, Kendari (kedua dari kiri dan kedua dari kanan) merupakan santri Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Kendari binaan BMH yang selama Ramadhan menjalankan latihan dakwah.
Foto: Dok BMH
Imam Tarawih di Masjid Arrayyan, Kendari (kedua dari kiri dan kedua dari kanan) merupakan santri Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Kendari binaan BMH yang selama Ramadhan menjalankan latihan dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Program pendidikan dalam bentuk pesantren tahfidz yang selama ini dijalankan oleh Laznas BMH, kini memberikan buah dan berkah bagi umat. 

"Di antaranya karena pada Ramadhan 1442 H ini dengan semangat kebaikan tanpa batas, BMH memberikan kesempatan para santri itu beraktualisasi di masyarakat dengan menjadi imam shalat Tarawih. Hasilnya, masyarakat sangat bahagia," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara, Fatahillah, Jumat  (7/5).

Dalam rangka memberikan manfaat yang luas kepada umat sekaligus melatih para santri berdakwah di tengah masyarakat maka Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Kendari dengan dukungan penuh BMH pada Ramadhan menugaskan 16 santri ke berbagai menjadi guna imam dan dai.

"Total ada delapan masjid di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Utara," imbuh Fatahillah dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ustadz Jordin di antaranya yang mengaku bahagia, masjidnya mendapatkan penugasan santri penghafal Quran dari BMH.

"Subhanallah, kehadiran dai-dai milenial BMH ini luar biasa. Mereka masih belia namun sudah bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Semoga ke depannya, program pendidikan BMH melahirkan dai-dai yang  semakin Allah berkahi," ucapnya.

Ustadz Jodin yang merupakan pengurus takmir Masjid Arrayyan Kendari mengungkapkan terima kasih  kepada BMH dan pesantren yang sudah mengutus santrinya menjadi imam di masjid yang dinahkodainya.

"Alhamdulillah santrinya bagus bacaannya, cepat akrab dengan masyarakat. Terima  kasih kepada BMH," sambungnya bahagia.

Sementara itu pembina Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Kendari, Ustadz Mujaddid mengatakan bahwa selain menjadi imam, para santri yang ditugaskan di masjid juga menjadi khatib shalat Jumat dan juga penceramah Ramadhan.

"Mereka memang dilatih untuk siap menjadi dai masa depan. Jadi, tugasnya tidak saja imam Tarawih, tetapi juga haru siap khutbah  dan ceramah, jika dai yang sudah terjadwal berhalangan hadir. Semua ini adalah hasil dari perhatian dan dukungan umat. Kami hanya menjalankan tugas mendidik dan membina. Semoga ke depan semakin baik lagi," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement