Senin 10 May 2021 18:32 WIB

Mushala Babul Khoir Apresiasi Jamaah Jalankan Prokes Covid

Masjid seharusnya aktif menyosialisasikan dan mengedukasi pentingnya menjaga prokes.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Agus Yulianto
 Takmir Mushala Babul Khoir, Bantul, membagikan paket sembako dan pengecekan suhu tubuh terhadap jamaah dan warga sekitar mushala.
Foto: Dokumen.
Takmir Mushala Babul Khoir, Bantul, membagikan paket sembako dan pengecekan suhu tubuh terhadap jamaah dan warga sekitar mushala.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengurus Mushala Babul Khoir, Kabupaten Bantul, mengapresiasi jamaah yang menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 selama menjalankan ibadah di tempat ibadah. Hal ini, dia sampaikan usai viralnya video pengusiran jamaah di salah satu masjid di Bekasi karena memakai masker di dalam masjid.

"Apresiasi ini dilakukan agar jamaah tidak goyah dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena, kita ketahui bersama bahwa pandemi ini belum berakhir," kata Ketua Takmir Mushala Babul Khoir, Sofriyanto dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (9/5).

Dia pun menyayangkan, kejadian pengusiran terhadap jamaah tersebut. Padahal, katanya, penggunaan masker di dalam masjid merupakan upaya untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 yang dapat terjadi di lingkungan tempat ibadah, yang juga merupakan tempat umum.

Menurutnya, pihak masjid yang seharusnya lebih aktif menyosialisasikan dan mengedukasi terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan. Menerapkan protokol kesehatan, katanya, merupakan bagian dari pengalaman dan tuntunan Islam untuk menghindari bahaya dan mudarat.

"(Prokes) Juga menjaga keselamatan dan kesehatan jiwa baik bagi diri sendiri maupun orang lain," ujarnya.

Dia juga menekankan, agar sosialisasi dan edukasi kepada jamaah juga diikuti dengan penyediaan fasilitas pencegahan Covid-19. Seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer hingga dilakukannya pengukuran suhu terhadap jamaah yang masuk ke tempat ibadah.

Selain itu, juga dapat diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi bagi jamaah yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Baik itu hadiah dalam bentuk sarung, mukena hingga sajadah.

"Hadiah ini kami berikan kepada jamaah yang paling rajin menerapkan protokol kesehatan, minimal dengan ukuran penggunaan masker. Namun, seluruh jamaah yang menggunakan masker maka malam itu juga diberi hadiah sarung, mukena, sajadah," jelas Sofriyanto.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement