Rabu 12 May 2021 12:56 WIB

Karakter Orang Beriman Adalah Saling Mendoakan

Orang beriman mendoakan satu sama lain.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Karakter Orang Beriman adalah Saling Mendoakan. Foto:  Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Karakter Orang Beriman adalah Saling Mendoakan. Foto: Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Orang-orang beriman pada zaman Nabi memiliki karakter yang mulai karena mereka giat saling mendoakan. Karakter ini diabadikan dalam surah al-Hasyr ayat 10. 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Baca Juga

Rabbanaghfirlana wali-ikhwaninalladzina sabaquna bil imani wala taj'al fi qulubina ghillan lilladzina amanu rabbana innaka ra-ufun rahim.

Berdasarkan tarjamah Tafsiriyah QS al-Hasyr ayat 10 itu adalah:

"Wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang beriman lebih dahulu dari kami. Janganlah Engkau tanamkan ke dalam hati kami perasaaan dengki kepada orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Wahai tuhan kami, sungguh Engkau Maha Pemurah lagi Maha Penyayang kepada semua makhluq-Nya."

Pendiri Pesantren Haji dan Umrah Ustaz Rafiq Jauhary Lc, mengatakan, karakteristik orang-orang beriman sejak zaman Rasulullah itu tercermin dari para muhajirin dari Makkah dan para penduduk Madinah yaitu Anshar, hingga orang-orang beriman di akhir zaman mereka semua saling menyayangi.

"Bentuk rasa sayangnya dibuktikan dengan doa yang dipanjatkan berupa permohonan ampunan dan hati yang tulus, sehingga terhindar dari rasa dengki," katanya saat menyampaikan tausiyahnya, Rabu (12/5).

Sementara orang-orang munafik, hati mereka diliputi rasa saling curiga, saling dengki, saling menjatuhkan satu sama lain. Untuk itu pada momen ini karakter orang munafi dihapuskan dan menumbuhkan karakter orang beriman yang saling modoakan. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement