Rabu 12 May 2021 21:42 WIB

Dokter Selandia Baru Desain Program Bagi Pasien Diabetes

Program didesain untuk meningkatkan kesehatan pasien diabetes.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Dua sosok dokter asal Dunedin, Selandia Baru, mendesain program khusus untuk meningkatkan kesehatan pasien diabetes tipe dua dan yang didiagnosis prediabetes.
Foto: www.freepik.com
Dua sosok dokter asal Dunedin, Selandia Baru, mendesain program khusus untuk meningkatkan kesehatan pasien diabetes tipe dua dan yang didiagnosis prediabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, DUNEDIN -- Dua sosok dokter asal Dunedin, Selandia Baru, mendesain program khusus untuk meningkatkan kesehatan pasien diabetes tipe dua dan yang didiagnosis prediabetes. Mereka adalah pakar gaya hidup bernama Liz Williams dan Zuzana Wheeler.

Program yang berlangsung selama delapan pekan itu diberi nama "Take Control of Your Health (Taco Health)". Rancangan perdananya ditawarkan secara cuma-cuma untuk kelompok terbatas yang dimulai awal bulan ini, dibiayai oleh WellSouth PHO.

Baca Juga

Wheeler menjelaskan, Taco Health mencakup pengaturan pola aktivitas, memasak, label makanan, manajemen stres, jam tidur, kesadaran diri, serta kesehatan emosional. Partisipan juga akan melalui tes kesehatan dasar dan ditawarkan sejumlah resep.

Di antara sesi personal itu, ada sesi daring tiap pekan dengan para dokter serta kelompok dukungan via Facebook. "Tujuan kami adalah membantu pasien mempelajari kemampuan memperbaiki kesehatan jangka panjang," kata Wheeler.

Hasil positif yang diharapkan dari program Taco Health antara lain meningkatkan kualitas tidur, energi, kekebalan, dan suasana hati. Memicu penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, dan perbaikan kualitas hidup secara keseluruhan.

Williams percaya Taco Health dapat membantu membendung gelombang diabetes, yang berpotensi menjadi masalah kesehatan global. "Kami yakin ini pertama kalinya program gaya hidup komprehensif ditawarkan di Selandia Baru, dengan pengawasan medis ketat," ungkapnya.

Laporan terbaru Diabetes New Zealand, "The Economic and Social Cost of Type 2 Diabetes", menyebutkan jumlah penderita penyakit tersebut diperkirakan mencapai "proporsi epidemik" dalam 20 tahun. Sekitar 228 ribu warga Selandia Baru saat ini mengidapnya.

Jumlah itu sama dengan 4,7 persen dari total populasi. Angka pasien diabetes di Selandia Baru diproyeksikan meningkat menjadi 390 ribu hingga 430 ribu (6,6 persen hingga 7,4 persen) seiring bertambahnya usia populasi, masih menurut laporan tersebut.

Biaya tahunan yang dikeluarkan pasien diabetes tipe dua di negara tersebut saat ini diperkirakan 2,1 miliar dolar Selandia Baru, dan diproyeksikan meningkat menjadi 3,5 miliar dolar Selandia Baru. Itu dianggap sangat merugikan bagi kesejahteraan rakyat.

Begitu pula dampaknya pada keberlanjutan sistem kesehatan dan ekonomi Selandia Baru. Pencegahan dianggap sangat penting bagi kesehatan penduduk dan kesehatan ekonomi negara, kata laporan itu, dikutip dari laman NZ Herald, Rabu (12/5).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement