Kamis 13 May 2021 20:31 WIB

Yogyakarta Fasilitasi Kebutuhan Makan Warga Isolasi Mandiri 

Fasilitas makanan dibeli Pemkot Yogyakarta dari UMKM

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nashih Nashrullah
Fasilitas makanan dibeli Pemkot Yogyakarta dari UMKM. Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Fasilitas makanan dibeli Pemkot Yogyakarta dari UMKM. Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memfasilitasi kebutuhan makan warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pengadaan makanan sendiri dibeli dari masyarakat yang merupakan UMKM binaan Pemkot Yogyakarta.

"Itu kita belanjakan ke masyarakat (UMKM). Misalnya di satu kelurahan ada 50 orang isolasi mandiri, jadi masyarakat yang menyediakan (kebutuhan makanan) dan kami beli dari masyarakat," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam webinar yang digelar ICMI DIY belum lama ini. 

Baca Juga

Heroe mengatakan, belanja produk UMKM ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan perekonomian Kota Yogyakarta. Pasalnya, kunjungan wisata dan sektor pendidikan tinggi sebagai penopang perekonomian di Kota Yogyakarta turun drastis akibat pandemi Covid-19.

Sehingga, belanja produk-produk UMKM diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Kota Yogyakarta. "(UMKM) Yang selama ini kita bina dapat membangun kebangkitan ekonomi masyarakat, yang mana bisa tumbuh karena kita membeli," ujar Heroe.

Sementara itu, terkait pemudik yang sudah masuk ke Kota Yogyakarta mencapai 225 orang. Arus kedatangan ratusan pemudik tercatat sejak 22 April sampai 9 Mei 2021 dengan sebaran merata di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta. 

Kedatangan pemudik tersebut dicatat dan dilaporkan di posko PPKM mikro yang ada di tiap RT. Seluruh pemudik yang datang, katanya, sudah dikondisikan untuk melakukan isolasi mandiri.

Sebagian besar pemudik ada yang melakukan isolasi di rumah tujuan mudik. Sementara, ada juga mudik yang melakukan isolasi di hotel yang sudah disiapkan khusus sebagai shelter.

"Mereka (pemudik) sebagian besar membawa surat jalan dan surat sehat Covid-19. Artinya tidak ada laporan bahwa ada warga yang datang dengan kondisi tidak sehat ketika pulang ke kampung halamannya," kata Heroe. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement