REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut, Jawa Barat membuka layanan daring bagi warga binaan untuk bersilaturahim dengan keluarga saat Idul Fitri 1442 Hijriah, secara aman dan nyaman di tengah pandemi Covid-19.
"Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan, dilaksanakan kunjungan secara online (daring)," kata Kepala Lapas Garut RM Kristyo Nugroho melalui siaran pers di Garut, Kamis (13/5).
Ia menuturkan Lapas Garut telah menyiapkan perlengkapan komunikasi untuk menunjang pelayanan kunjungan secara daring saat Idul Fitri. Ia menyampaikan alasan diberlakukankunjungan secara daring itu karena saat ini masih pandemi Covid-19 yang dikhawatirkan muncul kasus positif kalau terjadi interaksi langsung warga binaan dengan pihak luar.
"Kunjungan 'online' ini merupakan langkah Lapas Garut sebagai solusi atas ditiadakannya layanan kunjungan reguler bagi warga binaan dikarenakan pandemi virus corona," katanya.
Pada Idul Fitri tahun ini, Lapas Garut menggelar Shalat Id berjamaah di Masjid Al-Hidayah Lapas Garut dengan menerapkan protokol kesehatan. Shalat Id diikuti kepala Lapas Garut beserta jajaran pejabat struktural, petugas, dan seluruh warga binaan dengan imam dan khatib dari Kantor Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Garut Cecep Saefurrohman.
Usai Shalat Id dilanjutkan dengan penyerahan surat keputusan remisi khusus secara simbolis bagi 337 orang dan penyampaian sambutan Menteri Hukum dan HAM RI oleh kepala Lapas Garut.Seluruh warga binaan juga mendapatkan sajian makanan berupa lontong, opor ayam, dan telur untuk selanjutnya makan bersama dengan jajaran petugas Lapas Garut.
"Hal ini (makan bersama, red) dilakukan guna memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri," kata Kristyo.