REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menjalin kolaborasi dengan melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk memperkuat ketahanan pangan. Melalui program Brigade Pangan, warga binaan yang sedang menjalani masa bebas bersyarat menjelang kebebasan akan diberdayakan melalui pelatihan intensif di sektor pertanian modern.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menciptakan ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menyebutkan warga binaan yang menjalani bebas bersyarat akan dilibatkan dalam Brigade Pangan. Itu merupakan program pertanian modern untuk mendukung program swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
"Kita akan memanfaatkan kesempatan ini di Brigade Pangan untuk mengoptimalkan lahan yang ada dan memberdayakan warga binaan bebas bersyarat sehingga mereka bisa memiliki pendapatan langsung dan menciptakan lapangan kerja. Saya rasa ini langkah yang sangat baik,” kata Amran dalam keterangan resmi Kementan dikutip pada Ahad (1/12/2024).
Mentan juga menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh pihak terkait dalam merealisasikan program ini. “Kami minta para dirjen terkait untuk menindaklanjuti program ini dengan segera."
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menerangkan kerja sama ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pelatihan kepada warga binaan, tetapi juga mewujudkan ketahanan pangan.
"Kami mendapat banyak masukan dari Pak Mentan terkait program Kementan yang dapat melibatkan warga binaan. Selain itu, langkah ini juga menjadikan mereka bagian dari solusi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Agus.
Kolaborasi ini berfokus pada pelatihan intensif pada komoditas padi, yang menjadi pendukung utama kebutuhan pangan nasional. Warga binaan akan ditempatkan di lokasi khusus selama satu hingga dua tahun untuk mendapatkan pelatihan modern, mulai dari pengelolaan lahan, penerapan teknologi pertanian, hingga pemasaran hasil panen.
Dengan pelatihan ini, warga binaan diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap ketahanan pangan sekaligus memperoleh peluang rehabilitasi sosial dan ekonomi, menjadikan mereka lebih siap untuk kembali dan berkontribusi positif kepada masyarakat.
"Dengan peralatan modern, mereka akan mendapatkan penghasilan yang cukup. Selain itu, mereka juga dapat berbagi pengetahuan kepada teman-teman lainnya yang mungkin menggantikan posisi mereka sebagai warga yang menjalani bebas bersyarat,” ujar Agus Andrianto.