REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor sampai dengan Kamis, telah mencapai 95,72 persen dengan penularan kasus Covid-19 trennya terus menurun, meskipun pada hari ini ada fluktuasi. Berdasarkan data Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Bogor, hingga Kamis (13/5) menyebutkan akumulasi jumlah pasien kasus positif yang dinyatakan sembuh 14.940 orang, sedangkan akumulasi kasus positif Covid-19 seluruhnya 15.608 kasus.
Hal itu, artinya persentase tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor mencapai 95,72 persen. Persentase tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor hari ini, sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan pada Rabu (12/5) yang95,81 persen.
Pada Rabu (12/5), ada penambahan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 27 kasus sehingga akumulasi kasus positif mencapai 15.579 kasus, kemudian pengurangan kasus positif karena dinyatakan telah sembuh sebanyak 39 kasus, sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 14.927 kasus.
Berdasarkan data tersebut, penularan kasus positif Covid-19 mengalami tren penurunan sejak Senin (10/5) hingga Rabu (12/5), terlihat dari data pasien kasus positif yang sedang sakit 467 kasus pada Senin (10/5), menjadi 408 kasus pada Selasa (11/5), dan turun lagi menjadi 396 kasus pada Rabu (12/5).
Namun, pada Kamis ini, kasus positif Covid-19 yang masih sakit, naik lagi menjadi 412 kasus.Wali Kota Bogor Bima Aryamengajak warga setempat terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, guna mengantisipasi munculnya lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi setelah Idul Fitri tahun lalu.
"Penularan Covid-19 di Kota Bogor saat ini, alhamdulillah sudah melandai, tapi harus diingat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir," kata dia, Bogor, Kamis pekan lalu.
Ia menjelaskan karena pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga masih ada kemungkinan munculnya lonjakan kasus baru Covid-19."Hal ini harus dicegah dan diantisipasi dengan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Bima Arya mengingatkan warga Kota Bogor harus bisa disiplin dan menahan diri untuk tidak banyak melakukan mobilitas yang menimbulkan kerumunan karena riskan terjadi penularan virus tersebut.