REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/5) sangat minim, yakni hanya tiga kasus, sedangkan pasien kasus positif yang sembuh pada hari ini ada sebanyak 37 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui Data Covid-19, Jumat, mengatakan, adanya penambahan tiga kasus baru dan 37 pasien kasus positif yang sembuh, sehingga jumlah kasus aktif yang masih dalam perawatan berkurang lagi menjadi 378 kasus.
Sebelumnya, pada Kamis (13/5), jumlah kasus aktif atau kasus positif yang masih dalam perawatan ada sebanyak 412 kasus, yakni berkurang 34 kasus. Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, berkurangna kasus aktif yang masih dalam perawatan, maka jumlah pasien kasus positif dalam perawatan di rumah sakit, di tempat isolasi khusus, maupun yang menjalani isolasi mandiri di rumah, menjadi berkurang.
Dari Data Covid-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Rabu (13/5) kemarin, ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 27 kasus sehingga akumulasi kasus positif seluruhnya mencapai 15.579 kasus.
Kemudian, pengurangan kasus positif karena dinyatakan telah sembuh sebanyak 39 kasus, sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 14.927 kasus.
Dari data tersebut, penularan kasus positif Covid-19 mengalami tren penurunan sejak Senin (10/5) hingga Kamis hari ini, terlihat dari data pasien kasus positif yang sedang sakit yakni 467 kasus pada Senin (10/5), menjadi 408 kasus pada Selasa (11/5), dan turun lagi menjadi 396 kasus pada Rabu (12/5). Kemudian, naik lagi pada Kamis (13/5) menjadi 412 kasus, dan turun cukup tajam pada Jumat ini menjadi 378 kasus.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Jumat, mengatakan, kasus positif Covid-19 di Kota Bogor meskipun semakin melandai, tapi masyarakat menerapkan protokol secara ketat, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Meskipun trennya terus melandai, tapi kita tidak boleh lengah, tidak boleh abai, harus terus waspada," katanya.
Bima Arya juga terus mengingatkan aparatur wilayah, seperti camat dan lurah, untuk terus mengawasi dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Saya juga mengingatkan kepada pengurus masjid, untuk memastikan protokol kesehatan dan mengingatkan jamaahnya memakai masker dan menjaga jarak," katanya.
Bima meminta masyarakat untuk menahan diri paling tidak hingga 16 Mei 2021, untuk tidak melakukan pergerakan yang kebutuhannya tidak terlalu penting, pada libur Lebaran 2021 ini.