REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo bersama Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop berkomunikasi melalui sambungan telepon pada Selasa (18/5). Keduanya sepakat meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengeluarkan resolusi mengutuk dan menghentikan agregasi Israel terhadap Palestina.
Hal itu mengingat Sidang Dewan Keamanan (DK) PBB yang dilakukan pada Ahad (16/5), gagal mengambil tindakan tegas terhadap Israel. Pasalnya, Amerika Serikat memveto keputusan DK PBB.
"Kita juga menekankan pentingnya Indonesia dan Turki bekerja sama menggalang dukungan global, khususnya dari negara-negera berpenduduk Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), maupun organisasi lainnya, untuk menekan PBB segera mengeluarkan resolusi mengutuk dan menghentikan agregasi Israel terhadap Palestina," kata Bamsoet di Jakarta, Selasa (18/5).
Bamsoet mengaku, usai menerima telepon Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. Dia menyebut, Indonesia mengecam tindakan Israel yang juga menduduki wilayah dan merampas permukiman warga Palestina di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Menurut politikus Partai Golkar tersebut, tindakan Israel tersebut harus dihentikan sesegera mungkin untuk meredakan situasi dan menghentikan jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Bamsoet meyakinini dan percaya, Indonesia dan Turki dapat terus bersama-sama menyuarakan perjuangan bagi rakyat Palestina.
"Saya sebagai Ketua MPR mendukung upaya pemerintah Indonesia dan Turki saat ini yang telah menyuarakan keadilan bagi Palestina melalui berbagai forum internasional," ujarnya.