Lima Titik Penyekatan di Solo Diperpanjang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi

Anggota Kepolisian menghentikan kendaraan berplat nomor luar kota saat Operasi Penyekatan di Pospam Faroka, Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/5/2021). Memasuki H-2 jelang Lebaran, petugas gabungan dari Polisi, TNI, Dishub dan Satpol PP memperketat penjagaan di kawasan perbatasan untuk antisipasi pemudik yang akan masuk ke Kota Solo.
Anggota Kepolisian menghentikan kendaraan berplat nomor luar kota saat Operasi Penyekatan di Pospam Faroka, Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/5/2021). Memasuki H-2 jelang Lebaran, petugas gabungan dari Polisi, TNI, Dishub dan Satpol PP memperketat penjagaan di kawasan perbatasan untuk antisipasi pemudik yang akan masuk ke Kota Solo. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepolisian Resort Kota (Polresta) Solo memperpanjang operasional pos pengamanan (pospam) sekaligus pos penyekatan dalam rangka Operasi Ketupat Candi 2021 di lima titik pintu masuk Kota Solo pada 18-24 Mei mendatang. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 setelah libur Lebaran.

Lima titik pospam tersebut yakni di Jurug, pintu keluar tol di Banyuanyar, simpang Joglo, simpang Faroka, dan tugu Makutho.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan, Operasi Ketupat Candi 2021 berakhir pada Senin (17/5) pukul 24.00 WIB. Namun akan diperpanjang dengan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan mulai 18-24 Mei 2021.

"Di mana nanti di pos-pos perbatasan kami akan berlakukan cara bertindak, yang pertama operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. Yang kedua kami akan memastikan semua pengendara pelat luar kota yang kapasitasnya pemudik yang hendak kembali ke daerah asalnya dilengkapi dengan hasil swab antigen negatif atau PCR yang berlaku," terang Kapolresta kepada wartawan, Senin.

Kapolresta menjelaskan, operasional pospam periode 6-17 Mei untuk mengantisipasi pemudik yang akan masuk ke Kota Solo. Sedangkan perpanjangan 18-24 Mei untuk pemudik yang akan balik. Petugas di pospam akan memastikan para pemudik yang akan balik itu dilengkapi dengan hasil negatif swab antigen atau PCR.

"Kalaupun mereka disini tidak bawa, disana akan disetop. Artinya kita berpikirnya berpikir nasional, masing-masing wilayah saling menjaga saling mengantisipasinya begitu," ujarnya.

Nantinya, di lima pos penyekatan tersebut, petugas akan menyetop kendaraan berpelat nomor luar kota yang diidentifikasi sebagai pemudik. Kemudian, pengendara akan ditanyakan kelengkapan surat keterangan hasil negatif PCR maupun swab antigen yang berlaku.

"Kami cek, kalau misalnya tidak ada, kami lakukan swab di lima pospam itu dan kami berikan surat keterangan, itu yang akan menjadi bekal mereka untuk kembali ke daerah tujuannya," jelasnya.

Menurutnya, arus balik kendaraan pascalibur Lebaran sudah mulai sejak Ahad (16/5).

Di sisi lain, pada Operasi Ketupat Candi 6-17 Mei di lima pospam ada sekitar 923 kendaraan yang diperiksa petugas. Sedangkan kendaraan yang diminta putar balikkan ada sekitar 375 kendaraan luar kota. Rata-rata, pengemudi tidak bisa menunjukkan surat izin keluar masuk (SIKM) atau surat tugas, maupun hasil swab antigen negatif, sehingga mereka diminta putar balik.

Terkait


Dishub Denpasar Perketat Arus Balik Lebaran Saat Covid-19

Besok Warga ke Jakarta Wajib Tunjukkan Surat Bebas Covid-19

Tujuh Pemudik Reaktif Usai Tes di Pos Pantura Bekasi

Pemudik Lewat Bekasi Dites Rapid Acak di Pos Pantau

Masa Penyekatan Lima Titik Masuk Solo Diperpanjang

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark