REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi bersama jajaran Kepolisian Resort Metro Bekasi Kota menggelar rapid test antigen kepada pengendara arus balik mudik secara acak mulai Ahad (16/5). Selain melakukan tes antigen, petugas juga memeriksa hasil rapid yang dibawa pemudik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dezy Syukrawati, mengatakan, pengetesan berlangsung 15 menit. Sedangkan, jika hasil rapid antigen reaktif, pengendara langsung dites PCR.
"Mereka menunggu tidak sampai 15 menit itu mereka sudah dapat hasil, jadi kalau dari antigen mereka negatif makanya sudah boleh, dan kita berikan hasil di tangan mereka," kata dr Dezy melalui keterangan tertulis, Senin (17/5).
Pemerintah Kota Bekasi pun telah menyiapkan tempat isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot Candrabhaga, jika ada pemudik yang hasilnya positif Covid-19. "Isolasi saat ini kita siapkan di GOR Chandrabhaga dan di RSUD kita di Bekasi Utara. Kalau PCR-nya positif baru nanti kita isolasi, tapi kalau misal hasil PCR-nya negatif berarti nanti kita izinkan melanjutkan perjalanan, tapi dia kita sarankan untuk isolasi di rumahnya masing-masing," kata dia.
Untuk tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi menyiagakan delapan orang di setiap pos dalam satu shift. Posko sendiri akan berlangsung selama 24 jam yang dibagi dalam 3 shift.
Dezy mengatakan, pihaknya menyiapkan 800 alat rapid test per hari untuk pemudik yang tidak membawanya. Total ada 400 alat tes yang disiapkan di masing-masing pos pemeriksaan di Kota Bekasi, yaitu Pos Sasak Jarang dan Pos Tomyang. "Stok (alat rapid) yang kita pakai saat ini, kalau enggak salah dari kepolisian ada 200, dari kita juga menyiapkan dengan jumlah hampir sama 200," ujarnya.