Rabu 19 May 2021 09:32 WIB

Sempat Diblokir, Aplikasi Parler Kembali ke App Store

Versi Parler di Apple akan dimoderasi kecerdasan buatan untuk menyaring konten.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seseorang mencoba mengakses akun aplikasi Parler di ponselnya.
Foto: EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Seseorang mencoba mengakses akun aplikasi Parler di ponselnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Parler, platform media sosial yang populer di kalangan konservatif kembali masuk ke pasar daring Apple pada Senin (17/5). Aplikasi ini sempat dilarang karena asosiasinya dengan kekerasan Capitol 6 Januari lalu.

Langkah itu dilakukan sebulan setelah pembuat iPhone mengatakan akan mengizinkan aplikasi dengan pembaruan yang bertujuan untuk mengekang hasutan untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga

Dilansir dari Japan Today, Selasa (18/5), Parler mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memberikan bukti yang tak terbantahkan kepada Kongres dan publik bahwa menyalahkan platform atas kejadian tersebut sangat tidak adil.

Perusahaan tersebut mengklaim memiliki lebih dari 20 juta pengguna sebelum ditarik dari pasar online Apple dan Google, serta ditutup ketika Amazon Web Services memutuskan hubungan. Parler menghadapi tuduhan bahwa platform tersebut gagal menghentikan hasutan kekerasan oleh pendukung Donald Trump menjelang pengepungan 6 Januari dari US Capitol.

Menurut Washington Post, versi Parler di perangkat Apple akan dimoderasi kecerdasan buatan untuk menyaring konten kebencian. Namun, komentar ini masih dapat dilihat di web atau perangkat lain. Parler tidak mengkonfirmasi laporan oleh Washington Post. Parler menyebut dirinya jaringan sosial kebebasan berbicara.

Sementara itu, Parler mengumumkan mereka mempromosikan George Farmer menjadi kepala eksekutif dari  chief operator officer, sebagai bagian dari perombakan kepemimpinannya.

“Parler dimulai sebagai sebuah perusahaan rintisan kecil yang berbeda dari para pesaingnya di Big Tech dalam komitmennya pada pasar bebas gagasan dalam semangat Amandemen Pertama,” kata Farmer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement