Rabu 19 May 2021 21:43 WIB

Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di Bukittingi Diundur

Bukittinggi masih berstatus zona oranye Covid -19.

Petugas membersihkan taman di area objek wisata Jam Gadang di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Sabtu (8/5/2021). Pemerintah Kota Bukittinggi akan membatasi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Jam Gadang selama liburan hari raya Idul Fitri 1442 H, agar tidak ada kerumunan di area tersebut.
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Petugas membersihkan taman di area objek wisata Jam Gadang di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Sabtu (8/5/2021). Pemerintah Kota Bukittinggi akan membatasi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Jam Gadang selama liburan hari raya Idul Fitri 1442 H, agar tidak ada kerumunan di area tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Kegiatan belajar mengajar sekolah di Kota Bukittinggi yang semula direncanakan dimulai pada Jumat (21/5) diundur menjadi Senin (24/5).

"Benar kita undur kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) ke hari Senin (24/05) sesuai arahan dan keputusan bersama Tim Satgas Covid-19," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Melfi Abra di Bukittinggi, Rabu (19/5).

Baca Juga

Melfi menambahkan, keputusan itu juga disesuaikan dengan kondisi terkini dari Kota Bukittinggi yang masih dalam zona oranye. Semula, PBM di Bukittinggi dijadwalkan pada 21 Mei 2021 setelah memasuki masa liburan lebaran yang dimulai sejak 6 Mei 2021.

Selama liburan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengimbau agar siswa tidak menggunakan masa liburan untuk melakukan kegiatan darmawisata. Kebijakan itu juga diambil untuk mencegah meningkatnya angka penularan Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.

"Kita tentu menginginkan Kota Bukittinggi kembali menjadi kota yang aman dari wabah ini, dan yang paling utama saat ini adalah berusaha menghindarkan penyakit dari anak-anak siswa kita tentunya," kata Melfi.

Bukittinggi sejauh ini masih berada pada zona oranye sesuai data Dinas Kesehatan Provinsi Sumater Barat. Data terakhir pada Selasa (18/05), terdapat tujuh orang tambahan pasien positif Covid-19.

Pemkot Bukittinggi sejauh ini telah berupaya menekan angka penambahan mewabahnya Covid-19 dengan berbagai aturan. Termasuk ditiadakannya Shalat Idul Fitri berjamaah di lapangan Kantin Wirabraja dan penutupan objek wisata.

 

 

Sementara itu, Kepala Disdikpora Kota Pariaman, Kanderi mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka di wilayahnya dimulai pada 2 Juni 2021. Keputusan ini menindak lanjuti keputusan bersama yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) di masa pandemi Covid-19.

Kanderi menyebut pelaksanaan PBM setelah Idul Fitri akan dimulai pada 21 Mei 2021  dari rumah masing-masing peserta didik, bisa melalui sistem daring/luring hingga tanggal 31 Mei 2021.

“Sekolah di Kota Pariaman ini akan melakukan kembali PBM mulai tanggal 21 Mei 2021 hingga 31 Mei 2021 dengan sistem daring dan atau luring. Setelah itu dilaksanakan PBM secara tatap muka," kata Kanderi, Rabu (19/5).

Menurut  Kanderi, dengan masih banyaknya orang keluar masuk ke Kota Pariaman, apalagi masih dalam suasana lebaran, membuat proses PBM secara tatap muka harus digeser menjadi pada 2 Juni 2021. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik  agar mereka terhindar dari penularan Covid-19 ini.

“Saya berharap pihak sekolah dan peserta didik, bisa mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap pelaksanaan belajar mengajar, baik dilakukan di rumah atau pembelajaran secara tatap muka disekolah," ucap Kanderi.

photo
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka - (republika/mgrol100)

sumber : Antara, Febrian Fachri
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement