Kamis 20 May 2021 12:15 WIB

Muhadjir Jelaskan Makna Jalan Kaki dan Naik MRT ke Kantor

Menteri PMK mengaku kerap jalan kaki sejak jadi Mendikbud, bukan sedang pencitraan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (PMK), Muhadjir Effendy, belakangan ini, kerap berjalan kaki dikombinasikan naik transportasi umum menuju ke kantor. Muhadjir berangkat dari rumah dinas menteri di Jalan Widya Chandra Raya, Kelurahan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menuju kantor Kementerian PMK di Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Video dan foto Muhadjir yang diunggah akun Kementerian PMK di Instagram, kemudian viral. Hal itu lantaran ada akun yang mengunggahnya di Tiktok hingga dilihat jutaan orang.

Dalam video tersebut, Muhadjir berjalan kaki melewati kawasan perkantoran SCBD untuk naik MRT Jakarta dari Stasiun Istora Mandiri, di sisi barat Markas Polda Metro Jaya. Jarak dari rumah dinas ke stasiun sekitar 1,5 kilometer (km). Kemudian, Muhadjir turun di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Dia melanjutkan jalan kaki menuju kantor dengan jarak sekitar 1,5 km.

Ketika dikonfirmasi Republika, Muhadjir mengaku, aktivitas jalan kaki menuju ke kantor bukan baru-baru ini saja dilakukan. "Dulu waktu Mendikbud saya kadang juga jalan kaki ke kantor karena relatif dekat," kata Muhadjir, Kamis (20/5).

Jarak rumah dinas Muhadjir dengan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sekitar 2 km. Ketika harus jalan, ia juga melewati kawasan SCBD. Sehingga, Muhadjir menegaskan, jika berangkat kerja dengan jalan kaki merupakan kebiasaan lama.

"Sekarang karena jauh jadi dikombinasikan dengan naik kendaraan umum. Jalan kaki itu sehat," kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.

Muhadjir mengaku, sebenarnya ia enggan berkomentar soal aktivitasnya jalan kaki dan naik MRT Jakarta. Dia mengaku, nanti dituding sedang melakukan pencitraan. Padahal, niatannya itu adalah untuk menjaga kesehatan agar tetap bergerak di tengah aktivitas padat sebagai menteri. "Naik kendaraan umum itu membuat diri kita bukan siapa-siapa, itu baik dan perlu," ucap Muhadjir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement