Kamis 20 May 2021 19:43 WIB

Lima Pekerja Migran Asal Pamekasan Positif Covid-19

Kelima orang pekerja migran itu mengalami gejalan yang berbeda.

Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menjalani pemeriksaan dokumen oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Agus Alfian
Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menjalani pemeriksaan dokumen oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Jawa Timur, Ahmad Marsuki menyebutkan lima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal daerah itu positif terpapar Covid-19, berdasarkan pemeriksaan tes usap yang dilakukan Satgas Covid-19 Pamekasan. "Kelima orang PMI itu mengalami gejalan yang berbeda. Ada yang tanpa gejala, ada yang positif Covid-19 dengan gejala," kata Marsuki di Pamekasan, Kamis (20/5) menjelaskan hasil tes yang dilakukan oleh tim Satgas Covid-19 Pamekasan.

Khusus PMI yang positif Covid-19 dan mengalami gejala, yang bersangkutan menjalani isolasi di sejumlah rumah sakit di Pamekasan. Sedangkan yang tidak mengalami gejala, dilakukan isolasi mandiri.

Baca Juga

Total jumlah PMI asal Kabupaten Pamekasan yang melakukan mudik Lebaran dan telah tiba di Pamekasan 667 orang. "Dari jumlah itu, sebanyak tujuh orang di antaranya yang diketahui positif Covid-19, setelah tim Satgas Covid-19 Pamekasan melakukan serangkaian pemeriksaan kepada para PMI tersebut," kata Marsuki.

Para pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pamekasan yang datang ke Pamekasan itu merupakan PMI yang bekerja di sejumlah negara, seperti Malaysia, dan Singapura.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS-Naker) Pemkab Pamekasan, Supriyanto, para pekerja migran pulang ke Pamekasan secara mandiri, bukan karena dideportasi.

"Sebelum sampai ke rumahnya, mereka menjalani dua kali karantina, yakni di Surabaya dan di Pamekasan," katanya.

Karantina di Surabaya dilakukan di Asrma Haji Sukolilo, selama dua hari. Sedangkan di Pamekasan di gedung Islamic Centre dan Home Stay Asri selama tiga hari. "Mereka akan diperbolehkan pulang ke rumahnya, setelah hasil tes antigen dari Satgas Covid-19 telah keluar dan dinyatakan negatif dari Covid-19," kata Supri.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemprov Jatim, Pamekasan termasuk kabupaten dengan jumlah penderita Covid-19 terbanyak ketiga di Pulau Madura, setelah Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan. Hingga 19 Mei 2021, jumlah warga Pamekasan yang terpapar Covid-19 terdata sebanyak 1.167 orang, dengan jumlah pasien sembuh 1.071 orang dan yang meninggal dunia 90 orang, dengan jumlah kasus aktif enam orang.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement