Jumat 21 May 2021 13:28 WIB

Menkop Dorong Koperasi Simpan Pinjam Lakukan Spin Off

Koperasi Simpan Pinjam harus melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Koperasi Simpan Pinjam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Koperasi Simpan Pinjam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna memperkuat perekonomian rakyat,  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong Koperasi Simpan Pinjam (KSP) melakukan spin off atau memisahkan diri dari induknya. Ini bertujuan agar bisa masuk ke sektor produksi. 

"Kami sangat senang sekali menyaksikan gerakan koperasi yang terus berkembang. Koperasi simpan pinjam masuk ke sektor produksi. Kami sedang mendorong koperasi-koperasi masuk ke sektor produksi," ujar Teten usai melakukan penanaman perdana cabai dan tomat Koperasi Pintu Air Pertanian, di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, seperti dilansir dari siaran pers, Jumat (21/5).

Baca Juga

Saat ini, kata dia, KSP harus melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha. Maka spin off masuk ke sektor produksi menjadi pilihan. 

Menurutnya, koperasi produksi dapat memenuhi kebutuhan anggota dengan membeli produk sendiri serta dapat menciptakan lapangan kerja. "Sekarang harus masuk ke sektor produksi karena selain memenuhi kebutuhan anggota, tidak harus membeli produk dari luar dan dapat menikmati hasilnya, juga dapat menciptakan lapangan kerja," jelas dia.

Ia mencontohkan, banyak koperasi-koperasi besar di Indonesia seperti Pintu Air, Obor Mas di Maumere NTT, dan Swasti Sari di Kupang telah memiliki tabungan yang sangat banyak dan over likuiditas. Bahkan, katanya, ada pembatasan simpanan. Maka Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mendorong koperasi masuk ke sektor produksi. 

"Kita masih banyak produksi pangan yang harus diimpor. Mulai dari garam, kedelai, jagung, beras. Jika bisa diperkuat koperasi masuk di sektor produksi, ini akan menjadi kekuatan ekonomi rakyat yg sangat kuat," tegas Teten.

Wakil Bupati Sikka Romanus Woga menjelaskan, Kopdit Pintu Air mendukung pemerintah dengan melakukan spin off, dari ebelumnya hanya bergerak sebagai Koperasi Simpan Pinjam, kini telah melebarkan sayap ke Koperasi Sektor Produksi. Di antaranya dengan membentuk swalayan dan bergerak di Sektor Pertanian. 

"Kita buktikan dengan spin off dari Koperasi Simpan Pinjam ke Sektor Produksi, Koperasi bisa tumbuh besar," ujarnya. Romanus yang juga tokoh Koperasi di NTT ini menambahkan, Kopdit Pintu Air sekarang tengah mengembangkan swalayan dan pertanian dengan menanam cabai dan tomat. 

Pertanian yang diterapkan, kata dia, melalui pemanfaatan lahan kering dengan sentuhan teknologi yang dapat dikontrol melalui smartphone dan dikenal sebagai Smart Farming. "Usaha seperti ini untuk kesejahteraan anggota. Memanfaatkan lahan yang sebelumnya tumbuh rumput menjadi lahan pertanian dengan sentuhan teknologi seperti yang dikembangkan di negara negara maju,” tuturnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement