Sabtu 22 May 2021 12:00 WIB

2,1 Juta Orang Tanda Tangan Petisi Taruh Palestina di Google

Palestina tidak muncul di peta Google.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Peta Palestina tak ada di Google Maps.
Foto: google
Peta Palestina tak ada di Google Maps.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konflik Israel-Palestina belum terselesaikan sejak puluhan tahun yang lalu. Merespons ini, umat Islam di seluruh dunia ikut berjuang dengan menggalangkan bantuan, berdoa bersama, dan melakukan aksi protes.

Salah satu bantuan warganet yang sampai sekarang populer adalah petisi yang ditujukan pada Google. Petisi tersebut berjudul “Google: Taruh Palestina di Peta Anda!”

Baca Juga

Palestina tidak muncul di peta Google, sedangkan Israel yang didirikan di atas tanah Palestina bisa terlihat sangat jelas ada. Menurut Google, Palestina tidak ada.

Penghilangan Palestina adalah penghinaan yang menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan Palestina dan kebebasan dari pendudukan dan penindasan Israel.

“Ini adalah masalah penting karena Google Maps sekarang dianggap definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, pelajar, dan lainnya yang melakukan penelitian tentang situasi Israel-Palestina,” kata Pembuat Petisi, Zak Martin.

Baik sengaja atau tidak, Google membuat dirinya sendiri terlibat dalam pembersihan etnis Palestina oleh Pemerintah Israel.

“Bergabunglah dengan kami untuk meminta Google agar mengakui Palestina di Google Maps dan untuk secara jelas menunjuk dan mengidentifikasi wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal oleh Israel. Terus bagikan petisi ini ke teman-teman Anda,” ujar dia.

“Palestina telah ada di peta sejak Kekaisaran Persia. Israel hanya ada sejak 1948. Memalukan bahwa GOOGLE tidak mengenal geografi,” kata salah seorang yang mendatangani petisi, Greta Berlin.

Petisi ini sudah ada sejak lima tahun lalu, tapi hingga kini orang yang menandatangani kian bertambah. Saat ini, sudah 2.132.715 orang telah menandatangani. Angka ini akan terus bertambah sampai pada jumlah sasaran ke 3.000.000.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement