Sabtu 22 May 2021 16:58 WIB

Mengenal Kuliner Khas Toba, Tipa-Tipa dan Sasagun

Makanan khas Batak, Tipa-Tipa dan Sasagun kini bisa dinikmati hingga di Jakarta.

Foto aerial Danau Toba. Dari Kabupaten Toba dikenal kuliner khas Tipa-Tipa dan Sasagun.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Foto aerial Danau Toba. Dari Kabupaten Toba dikenal kuliner khas Tipa-Tipa dan Sasagun.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE -- Berbagai jenis penganan khas Batak seperti Tipa-tipa (sereal) dan Sasagun yang diproduksi Tabo-Toba, dari Kabupaten Toba, Sumatra Utara, saat ini berhasil menembus pasar Jakarta. Kudapan khas Batak tersebut dulunya hanya keluar di momen tertentu.

"Tipa-tipa dikenal sebagai sereal Batak, berasal dari daerah Porsea, terbuat dari padi muda yang direndam selama dua malam kemudian ditiriskan dan digongseng hingga mencapai tingkat kematangan tertentu", ujar pimpinan perusahaan Tabo-Toba, Piska Evalina Simamora di Balige, Sabtu (22/5).

Baca Juga

Sedangkan Sasagun, juga merupakan kuliner khas Batak, sebagai kudapan yang terbuat dari tepung beras pilihan dicampur kelapa sekaligus menjadi produk inovasi Tabo-Toba. Setelah diolah dan dicampur dengan bahan-bahan berkualitas premium lainnya, seperti susu, mentega dan keju yang kemudian menghasilkan cookies yang renyah dan cukup enak.

Penganan ini, kata Piska Simamora, telah menjadi simbol makanan khas sebagai oleh-oleh bagi perantau yang berasal dari tanah Batak. Dulunya penganan tersebut hanya dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu saja pada situasi khusus.

"Sasagun mengandung nilai-nilai budaya Batak yaitu kuat, tahan lama serta mudah beradaptasi dan bersosialisasi, dicirikan sifat dari umurnya bisa hingga berbulan-bulan. Juga dapat langsung dikonsumsi saat lapar tanpa perlu diolah lagi", terang Piska.

Di masa lalu, Sasagun dijadikan sebagai bekal perjalanan bekal wajib bagi orang Batak yang hendak merantau. Hal ini dikarenakan butuh waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan, sehingga menjadi penganan pilihan selama perjalanan.

"Sasagun sangat praktis, namun memiliki manfaat besar. Bahan tambahan yang digunakan untuk mengonsumsinya pun sederhana, yakni gula. Hanya dengan mengkonsumsi beberapa sendok makan saja sudah membuat perut terasa berisi dan bertenaga" katanya.

Piska menjelaskan, Tabo-Toba telah memproduksi kuliner khas Batak itu genap setahun pada 21 Mei 2021. "Kami berharap, kiranya produk Tabo-Toba ke depannya dapat lebih maju dan semakin diminati semua kalangan, sebagai oleh oleh khas dari Toba, sekaligus dalam rangka mendukung dan memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)", ujar Piska.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement