REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana bangun pagi Anda? Jika Anda bagian dari delapan dari 10 orang yang menggunakan ponsel untuk bangun, maka Anda termasuk 80 persen orang yang memeriksa ponsel pada 10 menit pertama pagi.
Awalnya, kebiasaan itu mungkin tidak terlihat seperti masalah besar. Namun, memeriksa ponsel tepat ketika bangun sebenarnya adalah kebiasaan pagi yang dapat menyebabkan stres.
Dilansir The Ladder pada Ahad (23/5), berikut kebiasaan pagi yang mungkin membuat Anda lebih stres.
1. Penggunaan ponsel
Baik itu media sosial, surel, pesan singkat, atau hanya bermain gim, nyatanya penggunaan ponsel melepaskan bahan kimis yang disebut dopamin. Secara kimiawi, penggunaan ponsel mengaktifkan siklus dopamin, yang juga menghalangi pelepasan oksitosin.
2. Berita dan media sosial
Menonton atau membaca berita dan mengecek media sosial adalah cara jitu meningkatkan stres. Baik itu umpan media sosial, aplikasi berita, atau bentuk media lainnya merupakan ide buruk untuk memulai pagi. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 90 persen berita dicap sebagai berita negatif. Karena itu, memulai hari dengan hal negatif bukanlah cara baik untuk menjadi produktif, gembira, dan lain-lain.
3. Tidak sarapan
Meninggalkan sarapan mungkin tidak tampak seperti masalah besar, tetapi itu membuat tubuh stres. Dalam kebanyakan kasus, Anda bangun setelah tujuh sampai sembilan jam istirahat, tetapi bisa jadi sudah sampai 12 jam sejak terakhir kali Anda makan.
Tubuh Anda lapar dan sangat membutuhkan energi. Namun sebaliknya, banyak yang melewatkan sarapan. Hindari kerusakan fisiologis dengan memastikan sarapan teratur.
4. Sarapan yang salah
Tidak sarapan bukanlah cara baik untuk memulai pagi. Namun, sarapan yang salah bisa menjadi konsekuensi sama. Sarapan salah, misalnya tinggi kalori, lemak, gula sebenarnya menyebabkan lebih banyak kerusakan tubuh. Secara khusus, pilihan sarapan tinggi gula dan karbohidrat menyebabkan lonjalan glokosa dalam darah, yang membuat kelelahan sepanjang hari.