Senin 24 May 2021 14:05 WIB

Kematian Akibat Covid di Sumbar Kembali Tinggi

Total warga Sumbar yang meninggal dunia akibat covid sampai sekarang sudah 940 orang

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang lansia diperiksa sebelum vaksin, di Masjid Raya Sumatra Barat di Padang (ilustrasi)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang lansia diperiksa sebelum vaksin, di Masjid Raya Sumatra Barat di Padang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan grafik angka kematian di Sumatra Barat akibat terpapar Covid-19 kembali menyentuh angka tertinggi pada Mei 2021 ini. Yakni mencapai 137 kematian. 

Angka ini pernah terjadi di Sumbar pada Oktober 2020 lalu. "Mei ini baru terhitung 23 hari atau belum genap satu bulan sudah 137 kematian," kat Defriman kepada Republika.co.id, Senin (24/5).

Baca Juga

Defriman memprediksi angka bulan Mei ini bisa jadi akan melebihi angka kematian pada Oktober 2020 lalu. Defriman menyebut kepala daerah dan satuan tugas penanganan Covid-19 di Sumbar harus peka dan responsif melakukan intervensi lebih jauh untuk mengerem angka kematian ini. Kemarin, Ahad (23/5) ada penambahan sembilan orang warga Sumbar meninggal dunia dalam keadaan terpapar covid. Total warga Sumbar yang meninggal dunia akibat covid sampai sekarang sudah 940 orang atau 2,22 persen dari total keseluruhan kasus. 

Sembilan orang yang meninggal dunia dalam keadaan terpapar covid di Sumbar berasal dari Kota Padang empat orang, Kabupaten Padang Pariaman satu orang, Kabupaten Limapuluh Kota satu orang, Kabupaten Dharmasraya dua orang, dan Kabupaten Agam satu orang.

Total 42.297 orang yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Sumbar. Dengan rincian dirawat di berbagai rumah sakit 635 orang, isolasi mandiri 2.127 orang, isolasi di Kabupaten/Kota 152 orang, meninggal dunia 940 orang, dan sudah sembuh 38.443 orang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement