Senin 24 May 2021 22:16 WIB

Pendakian Everest Lanjut Meski Ada Laporan Covid-19

Petugas mengklaim belum menerima laporan adanya covid-19 di base camp pendakian.

Pendaki gunung Everest
Foto: Foxnews
Pendaki gunung Everest

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pejabat pemerintah Nepal mengatakan banyak pendaki asing melanjutkan upaya mereka untuk mendaki Gunung Everest. Mereka tetap mendaki meskipun ada laporan wabah COVID-19 di base camp gunung tertinggi di dunia itu.

Pada April, seorang pendaki Norwegia dievakuasi dari base camp gunung setinggi 8.848,86 meter itu dan diterbangkan ke Kathmandu. Si pendaki dinyatakan positif COVID-19. Kini, si pendaki itu telah kembali ke negaranya.

Baca Juga

Lukas Furtenbach, dari perusahaan Austrian Furtenbach Adventures, mengevakuasi timnya dari gunung Everest bulan ini. Dia mengatakan ada peningkatan tajam kasus COVID-19 di base camp.

"Sejauh ini kami memiliki sekitar seratus kasus yang dikonfirmasi di base camp Everest, dikonfirmasi oleh dokter, oleh rumah sakit, oleh perusahaan asuransi, oleh pemimpin ekspedisi, oleh pilot helikopter yang menerbangkan pasien dan tentu saja oleh para pendaki itu sendiri," kata Furtenbach kepada Reuters TV di Kathmandu, Senin (24/5).

Namun, seorang direktur di departemen pariwisata yang mengawasi kegiatan pendakian di pegunungan Nepal, Mira Acharya, mengatakan bahwa pemerintah belum menerima pemberitahuan tentang wabah COVID-19 di base camp Everest. Ekspedisi gunung tersebut terus berlanjut selama musim pendakian yang berakhir pada pekan depan.

Ketika ditanya tentang seratus kasus COVID-19 yang disebutkan oleh Furtenbach, Acharya berkata belum menerima laporan. "Kami belum menerima laporan apapun tentang itu. Bahkan beberapa pendaki yang timnya telah berhenti mendaki terus melanjutkan ekspedisinya," katanya kepada Reuters tanpa menyebutkan nama.

"Tidak ada kepanikan di antara para pendaki di sana. Jika ada beberapa kasus COVID, mereka akan ditangani tepat waktu dan baik," ujar Acharya yang berkunjung ke base camp Everest pada bulan ini.

Pada Ahad (23/5), sekitar 180 pendaki asing dan warga lokal pemandu (Sherpa) mereka mencapai puncak gunung Everest. Lebih banyak lagi orang diperkirakan akan naik pekan ini, katanya.

Nepal, yang menerima pendapatan jutaan dolar dari pendaki setiap tahun, mengeluarkan 408 izin pendakian ke Everest untuk musim pendakian April-Mei tahun ini. Pendakian gunung itu ditutup tahun lalu karena pandemi. Pada Ahad, Nepal melaporkan 513.241 kasus infeksi virus corona dan 6.346 kematian akibat COVID-19 sejak wabah dimulai, menurut data pemerintah.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement