Selasa 25 May 2021 10:00 WIB

Di Chongqing, Indonesia Padukan Bisnis dan Budaya

Indonesia sebagai mitra dagang bilateral ke-13 terbesar bagi China.

Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun membuka forum yang memadukan bisnis dan budaya di Kota Chongqing, China, 21 Mei.
Foto: Dokumentasi KBRI Beijing
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun membuka forum yang memadukan bisnis dan budaya di Kota Chongqing, China, 21 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Indonesia menggelar forum yang memadukan bisnis dan budaya di Kota Chongqing, China. Forum ini bertajuk “China (Chongqing) – Indonesia Cooperation Forum on Investment, Trade, Culture and Tourism” digelar 21 Mei lalu.

Forum dibuka Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun dan Ms. Tan Jialing, Vice Chairwoman of CPPCC Chongqing Committee, selaku co-host kegiatan. Keduanya mengapresiasi Chongqing Municipal Government yang menjadi mitra KBRI Beijing untuk Forum Bisnis. Forum serupa sebelumnya digelar 2019.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (24/5), Djauhari menyampaikan, "Perkembangan perdagangan Indonesia dan China pada Triwulan I 2021 telah mencapai hampir 25 miliar dolar AS."

Menurutnya, ini menempatkan Indonesia sebagai mitra dagang bilateral ke-13 terbesar bagi China. Indonesia juga duduk di peringkat terbesar ke-4 dalam konteks ASEAN. 

Dalam periode yang sama, investasi China di Indonesia mencapai 1,04 miliar dolar AS. Maka China tetap sebagai investor asing kedua terbesar di Indonesia. Khusus dengan Chongqing, nilai perdagangan Indonesia-Chongqing pada 2020 telah mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS. 

Pada kesempatan sama, Tan Jialing menyampaikan harapannya agar Forum Bisnis menjadi salah satu platform untuk terus memajukan kerja sama bersahabat dan pragmatis antara Indonesia dan Chongqing. Ia menekankan upaya mempromosikan kerja sama kedua pihak ke suatu tingkatan baru. 

Forum bisnis ini hasil kolaborasi KBRI Beijing dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Chongqing. Selain menjadi ajang bisnis, forum juga menjadi ajang promosi budaya Indonesia melalui penampilan sanggar tari binaan KJRI Guangzhou. 

Acara dihadiri lebih dari 200 peserta daring dan luring asal Indonesia dan Chongqing, termasuk perusahaan otomotif terkenal asal Chongqing, Sokon Industrial Group Co, Ltd, yang telah berinvestasi dan memiliki pabrik di Indonesia. 

Para pembicara Indonesia terdiri dari Deputi Gubernur Bank Indonesia, Deputi Promosi Investasi BKPM, Gubernur Provinsi Jawa Barat dan perwakilan pengusaha dari Provinsi Lampung dan Provinsi Sulawesi Utara. 

Secara khusus, Deputi BKPM, Ikmal Lukman,  mempromosikan potensi investasi di kawasan industri dan mengenalkan UU Cipta Kerja yang ditujukan untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia termasuk dalam urusan perijinan. 

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, mengenalkan potensi berbisnis di kawasan industri Lampung dan Sulawesi Utara. Keduanya menjadi salah satu mitra binaan BI bekerja sama dengan pemerintah daerah. 

Sedangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selaku mitra sister province Chongqing Municipality (salah satu dari 4 kota setingkat provinsi di China) menyampaikan mengenai perkembangan hubungan kerja sama kedua provinsi kembar sejak tahun 2017. Hal ini dilanjutkan dengan paparan dari Kepala DPMPTSP Jawa Barat mengenai potensi kerja sama ekonomi ke depan. 

Deputi Gubernur Distrik Nan’an, Lu Yi, yang wilayahnya menjadi tempat berlangsungnya Forum Bisnis, juga memaparkan potensi bisnis bagi para pengusaha Indonesia, khususnya melalui potensi Nan’an sebagai salah satu jalur logistik strategis. 

Qin Dingbo, Deputi Direktur Chongqing Cultural Tourism Development Committee mengusulkan kolaborasi promosi tempat-tempat wisata di Indonesia dan Chongqing melalui penawaran road cultural trip bersama. Sedangkan Zhang Xingyan, GM perusahaan Sokon menyampaikan mengenai perkembangan bisnisnya di Indonesia serta benefit dan jaminan yang selama ini diterima dari Pemerintah Indonesia. 

Indonesia satu-satunya negara yang berhasil mensinergikan Belt and Road Initiative (BRI) China dengan konsep Global Maritime Fulcrum (GMF) Indonesia. Maka Indonesia mengembangkan berbagai proyek kerja sama dengan China termasuk penyelesaian konstruksi KA Cepat Jakarta-Bandung. Proyek itu tidak saja akan menjadi inovasi pertama di Asia Tenggara, namun juga menjadi salah satu terobosan penting dalam hubungan kemitraan strategis Indonesia dan China. 

Bagi Indonesia, Chongqing, sebagai wilayah di Tiongkok yang secara aktif mengembangkan promosi kerja sama dalam kerangka BRI, menjadi salah satu mitra penting untuk mengembangkan pembangunan berkualitas tinggi yang didukung oleh inovasi dan keunggulan teknologi. 

 

Ajang WCIFIT 

Forum bisnis dan budaya ini digelar di sela-sela partisipasi Indonesia sebagai Guest of Honor (GoH)  dalam “The Third Western China International Fair for Investment and Trade”, atau WCIFIT ke-3, di Kota Chongqing, 20-23 Mei 2021. WCIFIT ke-3 diikuti oleh 43 negara, lebih dari 100 perusahaan yang masuk dalam Fortune 500, 200 perusahaan internasional, dengan total sebanyak 2600 perusahaan berpartisipasi dalam Pameran. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia melalui rekaman video dan Dubes Djauhari secara langsung turut menyampaikan sambutan dalam pembukaan WCIFIT ke-3 ini. Sebelumnya, acara dibuka resmi oleh Secretary of Chongqing Municipal Party Committee Chen Min Er.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement