REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekretaris Komite Partai Fatah Jibril Rajoub mengatakan, roket-roket Palestina yang diluncurkan dari Jalur Gaza mengejutkan Israel. Surat kabar Asharq al-Awsat melaporkan, menurut Rajoub, roket-roket itu mengguncang doktrin keamanan.
Pada Selasa (25/5), Middle East Monitor melaporkan dalam wawancaranya dengan Palestine TV, Rajoub memperingatkan pertempuran yang terjadi di Yerusalem Timur, Sheikh Jarrah, dan daerah pendudukan Israel lainnya dapat berlanjut bila Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.
Gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina Jumat (21/5) lalu mengakhiri serangan udara Israel yang berlangsung selama 11 hari di Gaza. Pengeboman Israel menewaskan 279 orang Palestina, termasuk 69 anak-anak dan 40 perempuan.
Sementara itu, gerakan perlawanan Palestina meluncurkan sekitar 4.000 roket ke arah Israel. Serangan tersebut merusak gedung, membahayakan nyawa, dan menewaskan 12 orang Israel.
Pejabat senior Fatah memuji segala bentuk perlawanan dan meminta seluruh lapisan Palestina bersatu. Demi menguatkan gerakan perlawanan Palestina, Rajoub menekankan perpecahan Palestina menjadi hadiah bagi partai ekstremis kanan Israel.