Selasa 25 May 2021 13:33 WIB

Organisasi Pemantau HAM Sebut Arab Saudi Masih Represif

Arab Saudi dinilai masih menggelar operasi penindakan keras terhadap oposisi.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM), Human Rights Watch (HRW) mengatakan Arab Saudi masih menindas pembangkang, aktivis HAM, dan kritikus independen. Walaupun, negara itu telah membebaskan sejumlah aktivis terkenal pada awal tahun ini.

HRW mengatakan pada bulan Maret dan April Arab Saudi memvonis tiga orang laki-laki hukuman penjara yang cukup lama karena menggelar unjuk rasa damai. Hal itu menunjukkan pihak berwenang Arab Saudi masih menggelar operasi penindakan keras terhadap oposisi.

Baca Juga

Mantan pegawai organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Abdulrahman Al-Sadhan menjadi salah satu orang yang didakwa dalam beberapa bulan terakhir. Pekerja sosial itu divonis 20 tahun penjara usai dilarang keluar negeri selama 20 tahun usai mengungkapkan pembangkangannya pada Kerajaan Arab Saudi.

Arab Saudi juga memvonis aktivis hak asasi Mohammed Al-Rabiah enam tahun penjara. Dakwaan terhadap aktivisme tidak jelas dan mengada-ada.

"Langkah Arab Saudi membebaskan sejumlah aktivis terkenal tidak menjadi sinyal melembutnya respresi mereka ketika pengadilan anti-terorisme negara itu menjatuhkan vonis 20 tahun penjara untuk kritik yang damai," kata direktur HRW cabang Timur Tengah Michael Page seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (25/5).

"Pihak berwenang Arab Saudi membiarkan beberapa orang bebas karena tekanan internasional, tapi sikap mereka pada oposisi masih sama," kata Page.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement