Rabu 26 May 2021 20:19 WIB

10 Persen Dosen Undip Kualifikasi Profesor Segera Terwujud

Saat ini sudah ada pengajuan lima guru besar baru dari FEB yang sedang diproses

Rep: Bbowo Pribadi/ Red: Budi Raharjo
Prosesi pengukuhan guru besar Undip, yang dilaksanakan di Universitas Diponegoro (Undip), Selasa (25/5).
Foto: dok.Humas Undip
Prosesi pengukuhan guru besar Undip, yang dilaksanakan di Universitas Diponegoro (Undip), Selasa (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengukuhan 21 guru besar baru yang dilakukan Universitas Diponegoro (Undip) membawa optimisme bagi upaya peningkatan kualitas keilmuan, di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut. Dengan dikukuhkannya 21 guru besar baru mulai 25 Mei hingga pertengahan Juni 2021 nanti, maka dalam waktu yang tidak lama lagi Undip bakal memiliki 155 dosen berkualifikasi guru besar.

“Artinya, target 10 persen tenaga pengajar berkualifikasi Guru Besar atau Profesor bakal segera terpenuhi di kampus Undip ini,” ungkap Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, di Semarang, Rabu (26/5).

Saat ini, jelasnya, Undip memilki total 1.674 orang dosen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 773 orang dosen di antaranya telah berkualifikasi doktor.

Kalau 155 orang dosen sudah professor dan saat ini juga masih ada 600-an dosen bergelar doktor yang berpeluang menjadi guru besar. “Maka, kami pun optimistis, target Undip memiliki 10 persen dosen berkulifikasi profesor bakal dapat tercapai,” jelasnya.

Rektor juga mengakui, untuk menjadi profesor syaratnya memang tidak mudah. Sebagai gelar dan pengakuan yang diberikan oleh negara, untuk menjadi guru besar seseorang harus berpendidikan minimal S3 (Strata-3) atau doktor. “Kemudian ada tenggang waktu sudah lulus S3 minimal 3 tahun sebelum mengajukan, serta memiliki publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi,” tambahnya.

Ketatnya kriteria yang ditetapkan tersebut --diakui Yos Johan—memang membuat pemerataan guru besar di setiap program studi belum merata, hingga masih ada beberapa program studi yang belum memiliki dosen berkualifikasi guru besar.

Untuk itulah Undip mendorong para dosen dan penelitinya untuk mencapai jenjang akademik tertinggi melalui program OPOC (One Professor One Candidate). “Program tersebut sudah mulai berbuah, dan kini 155 dari 1.674 dosen atau setara 9,1 persen sudah berkualifikasi guru besar," ujarnya.

Agar mampu mencapai 10 persen, lanjutnya, paling tidak harus ada 14 guru besar baru. Namun ia optimistis sebelum akhir tahun 2021 ini akan bisa tercapai.

Karena pengajuan calon guru besar yang ada di Undip saat ini sudah cukup banyak. “Bahkan Sebagian besar di antaranya juga sudah memenuhi ketentuan administratif dan teknis yang disyaratkan,” tegasnya.

Hal ini diamini oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, Prof Dr Suharnomo SE MSi. Menurutnya, saat ini sudah ada pengajuan lima guru besar baru dari FEB yang sedang diproses di tingkat fakultas.

Sebagian besar persyaratannya lengkap dan kalaupun ada kekurangan, umumnya hanya tinggal soal teknis saja. “Keberadaan guru besar juga penting untuk rekognisi keilmuan,” ungkapnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Teknik, Prof Ir M Agung Wibowo MM MSc PhD, mengatakan di fakultas yang dipimpinnya saat ini sudah ada 38 profesor. Fakultas Teknik Undip menjadi fakultas yang memiliki guru besar terbanyak, khususnya di Departemen Kimia yang saat ini memiliki 17 guru besar.

“Atmosfir dan lingkungan kampus yang kondusif, menjadi faktor penting lahirnya lebih banyak guru besar di Undip,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement