Kamis 27 May 2021 13:17 WIB

Joe Biden Perintahkan Penyelidikan Asal-usul Covid-19

Badan-badan intelijen AS dilibatkan dalam penyelidikan asal-usul Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Joe Biden berbicara tentang distribusi vaksin Covid-19 di Ruang Timur Gedung Putih, Senin, 17 Mei 2021, di Washington.
Foto: AP / Evan Vucci
Presiden Joe Biden berbicara tentang distribusi vaksin Covid-19 di Ruang Timur Gedung Putih, Senin, 17 Mei 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memerintahkan para pembantunya mengorek jawaban tentang asal-usul Covid-19. Badan-badan intelijen AS dilibatkan dalam proses tersebut.

Biden, dalam pernyataannya pada Rabu (26/5), mengungkapkan, badan-badan intelijen sedang mempertimbangkan dua skenario alternatif perihal asal-usul Covid-19. Namun, mereka belum yakin dalam kesimpulannya. Perdebatan perihal skenario mana yang lebih mungkin pun masih terjadi.

Baca Juga

Penjelasan badan-badan intelijen AS itu dirinci dalam sebuah laporan kepada Biden. Pengungkapan publik oleh Biden tentang penilaian intelijen AS yang bersifat pribadi dan tak meyakinkan menunjukkan adanya kecamuk dalam pemerintahannya tentang dari mana virus corona penyebab Covid-19 berasal.

Pada Maret lalu, Biden meminta timnya memerinci apakah Covid-19 muncul akibat kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi virus atau kebocoran laboratorium. Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington, pada Kamis (27/5), mengatakan, memolitisasi masalah tersebut dapat menghambat penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.

“(China) mendukung studi komprehensif dari semua kasus awal Covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh ke beberapa pangkalan rahasia serta laboratorium biologis di seluruh dunia,” kata Kedutaan Besar China di Washington dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin (24/5) lalu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS berharap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat melakukan penyelidikan yang lebih transparan terkait asal-usul Covid-19. Hal itu disampaikan setelah Wall Street Journal menerbitkan laporan tentang tiga virolog di Wuhan, China, yang mencari perawatan di rumah sakit sebulan sebelum negara tersebut mendeteksi kasus awal Covid-19.

Dalam pernyataannya, Psaki mengatakan, AS tidak dapat mengonfirmasi laporan Wall Street Journal. Dia menyebut dibutuhkan lebih banyak informasi untuk memverifikasi kabar tersebut. Dalam laporan yang diterbitkan pada Ahad (23/5), Wall Street Journal menyebut tiga peneliti Inistitut Virologi Wuhan mencari perawatan ke rumah sakit pada November 2019, sebulan sebelum China mendeteksi kasus awal Covid-19. Informasi itu ia peroleh dengan mengutip laporan intelijen AS yang sebelumnya dirahasiakan.

Menurut Wall Street Journal, informasi tersebut dapat menegaskan seruan penyelidikan lebih luas tentang dugaan apakah virus corona penyebab Covid-19 muncul akibat kebocoran laboratorium.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS enggan menanggapi laporan Wall Street Journal. Namun, dia mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden masih mempertanyakan tentang fase-fase awal pandemi, termasuk asal-usul Covid-19.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement