Kamis 27 May 2021 17:24 WIB

Cegah Kekerasan Jalanan, Polres Sukabumi Intensifkan Razia

Razia berhasil menjaring puluhan pengendara yang nekad melanggar lalu lintas.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Cegah Kekerasan Jalanan, Polres Sukabumi Intensifkan Razia (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Cegah Kekerasan Jalanan, Polres Sukabumi Intensifkan Razia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota mengintensifkan razia rutin untuk mencegah aksi kekerasan jalanan khususnya aksi geng motor. Langkah ini dilakukan pascadeklarasi penolakan geng motor oleh unsur forkopimda dan sejumlah elemen ormas dan tokoh masyarakat Sukabumi pada Selasa (25/5) lalu.

''Kami melakukan razia, kemudian patroli yang ditingkatkan di kantong-kantong, tempat rawan di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota,'' ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, Kamis (27/5). Upaya tersebut misalnya dipimpin kapolres di Jalan RH Didi Sukardi, Gedongpanjang Citamiang Kota Sukabumi pada Rabu (26/5) malam.

Selain di Jalan RH Didi Sukardi depan SMA 1 Sukabumi kata Sumarni langkah serupa dilakukan di Cimuncang Sukalarang, Bencang dan Cimanggah Sukabumi. Hasil razia tersebut berhasil menjaring puluhan pengendara yang nekad melanggar lalu lintas.

Bahkan ungkap Sumarni, ada beberapa kendaraan yang dilakukan penilangan karena kendaraan tersebut tidak sesuai dengan standar. Di antaranya kendaraaan menggunakan knalpot bising, pengendaranya bonceng tiga, tidak menggunakan helm dan ngebut di jalanan sehingga membahayakan masyarakat yang lain sehingga dilakukan penindakan.

“Petugas juga menemukan senjata tajam dan ada pengendara roda Dua yang membawa simbol-simbol geng motor sehingga diamankan,” kata Sumarni. Informasi yang berhasil diperoleh menyebutkan bahwa jumlah penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas selama razia berlangsung adalah sebanyak 93 pelanggaran.

Sebelumnya Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, masalah geng motor bukan isu lokal dan regional tapi masuk nasional, sehingga memerlukan kebersamaan untuk mengatasinya. '' Berbagai langkah antisipasi dan pencegahan sudah dilakukan seperti deklarasi pembubaran geng motor yang ditandai memotong knalpot bising beberapa tahun lalu,'' kata dia.

Selain itu tutur Fahmi, polres membuat komunitas yang diharapkan dapat meminimalisir dan menyadarkan geng motor dengan rumah kreatif milenial (RKM). Semangatnya bagaimana yang aktif di geng motor dididik, dilatih dan dibina menjadi orang baik dan beradab.

Namun lanjut Fahmi, jangan sampai yang dilakukan membuat lengah karena pembinaan mental kepada anak geng motor harus kembali dimaksimalkan dan kolaborasi membangun kebersamaan yang sifatnya lintas geografis antara kota/kabupaten tidak bisa dipisahkan. Apalagi dalam satu pekan terakhir, petisi yang beredar dengan membubuhkan tandatangan kepada pemerintah untuk segera membubarkan geng motor.

Kegiatan ini kata Fahmi, salah satu bagian dalam merespon petisi warga tersebut. Sehingga deklarasi membangkitkan semangat melakukan berbagai aktivitas dengan elemen warga dalam menghadapi geng motor. Misalnya bagaimana melibatkan alim ulama untuk mengantisipasi dan mencegah anak-anak ikut geng motor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement