REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Masyarakat Jabar yang akan memasukkan anaknya ke jenjang SMA/SMK sebaiknya mempersiapkan diri. Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) siap melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK, dan SLB Jabar Tahun 2021. Pendaftaran tahap pertama yang akan dibuka pada 7-11 Juni dan tahap kedua tanggal 25-1 Juli 2021.
"Persiapan sudah kami lakukan, mulai dari uji publik, pengesahan Pergub tentang PPDB, kesiapan sistem serta sosialisasi. Tahap pertama terdiri dari jalur afirmasi, prestasi, dan jalur perpindahan orang tua 50 persen. Tahap kedua 50 persen seluruhnya jalur zonasi," ujar Kadisdik Jabar, Dedi Supandi, dalam pembukaan PPDB 2021, sekaligus memantau kesiapan sekolah menghadapi PPDB 2021 di SMAN 20 Bandung, Jumat (4/6).
Dedi mengatakan, dengan proyeksi lulusan SMP negeri dan swasta tahun 2021 sebanyak 777.506 siswa, sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB) negeri di Jabar hanya mampu menampung 41,5 persen siswa. Dengan rincian, SMAN 163.728 siswa, SMKN (113.112), dan SLBN (3.708). Sehingga, peran sekolah swasta di Jabar sangat penting untuk kelangsungan pendidikan di Jabar.
"Maka dari itu, untuk PPDB tahun ini kita menggunakan tagline 'Sekolah di Mana Saja Sama', baik di swasta ataupun di negeri," katanya.
Dedi pun mendorong seluruh calon peserta didik dan orang tua siswa untuk mempelajari petunjuk teknis (juknis) PPDB 2021 yang telah tertuang dalam Peraturan Gubenur (Pergub) Nomor 29 Tahun 2021 tentang Juknis PPDB 2021.
"Sehingga, apa pun jalur pendaftaran yang dipilih, peserta didik sudah tahu persyaratan apa saja yang harus disiapkan," katnya.
Guna kelancaran PPDB tahun ini, lanjutnya, Disdik Jabar telah bekerja sama dengan berbagai instansi, seperti Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama serta Disdik kabupaten/kota.
Dedi menjelaskan, ada beberapa perbedaan antara PPDB tahun ini dengan tahun sebelumnya. Perbedaan pertama adalah dari kepanitiaan. Tahun ini, ketua panitia PPDB SMA, SMK, dan SLB di Jabar adalah kepala cabang dinas pendidikan di seluruh wilayah I-XIII.
Sedangkan pimpinan yang berada di Radjiman (Kantor Disdik Jabar), kata dia, akan berperan sebagai koordinator PPDB 2021. "Kita akan pantau pelaksanaan PPDB nanti dengan melakukan roadshow. Jika ada permasalahan, kita akan langsung cepat mengambil langkah solutif," katanya.
Selanjutnya, kata dia, adalah penyertaan sekolah swasta dalam proses pendaftaran PPDB 2021. Nantinya, peserta didik yang mendaftar pada PPDB 2021 tak hanya memilih sekolah negeri, tapi juga harus memilih sekolah swasta.
"Berdasarkan data, hanya 41,5% siswa SMP dan MTs di Jabar yang diterima di sekolah negeri. Dengan jumlah sekolah swasta yang mencapai 4 ribuan, tahun ini kita sertakan sekolah swasta masuk dalam sistem PPDB," katanya.
Perbedaan lainnya, kata dia, penyertaan nilai rapor yang lengkap dengan ranking peserta didik. "Salah satu persyaratan PPDB 2021 adalah melampirkan nilai rapor siswa dari semester I hingga V," paparnya.
"Yang lainnya adalah jalur masuk bagi siswa/anak berkebutuhan khusus (ABK). "Jika tahun lalu kuota ABK termasuk dalam jalur zonasi, tahun ini kuota tersebut masuk jalur afirmasi," katanya.
Dedi mengatakan, Disdik Jabar melalui kantor cadisdik wilayah dan satuan pendidikan telah menyosialisasikan PPDB secara optimal.
"Disdik juga memanfaatkan media sosial sebagai upaya percepatan pemberian informasi PPDB kepada masyarakat," katanya.
Dedi berpesan, sebelum pendaftaran PPDB dimulai, kantor cabang dinas harus sudah mencatat hasil evaluasi dari sosialisasi PPDB yang sudah berlangsung. "Harus dievaluasi secepatnya. Itu akan jadi bahan dalam rangka perbaikan untuk sosialisasi PPDB yang akan datang," katanya.