REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan untuk menghentikan stimulus listrik pada Juli nanti. Stimulus yang digelontorkan pemerintah selama pandemi Covid-19 ini, akan berakhir Juni ini.
Menyiapkan situasi tersebut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bob Saril mengatakan, sudah sejak dua bulan lalu PLN memberikan informasi mengenai hal ini kepada pelanggan. Dia bahkan menjelaskan, pemberitahuan berhentinya stimulus listrik pada bulan Juli nanti dengan melayangkan surat pemberitahuan ke rumah rumah pelanggan.
"Kami sudah sosialisasikan sejak dua bulan lalu. Melalui PLN Mobil, media juga langsung memberikan surat pemebritahuan ke masing masing rumah tangga," ujar Bob saat dihubungi Republika, Jumat (4/6).
Bob menjelaskan, PLN juga melibatkan pemerintah daerah untuk memberitahukan masyarakat mengenai berakhirnya kebijakan stimulus listrik ini. "Kami juga melibatkan pemerintah daerah agar bisa menyosialisasikan ke masyarakatnya," tambah Bob.
Bob menjelaskan sebenarnya memang sedari awal pemerintah sudah memberikan reminder kepada masyarakat perihal stimulus ini. Stimulus ini sifatnya sementara hanya karena akibat pandemi.
"Pemerintah juga sudah menurunkan stimulus yang tadinya 100 persen ke 50 persen kan. Ini sudah bertahap. Saya yakin masyarakat juga sudah siap," ujar Bob.