Senin 07 Jun 2021 19:32 WIB

Pentingnya Tetap Berolahraga Selama Pandemi

Aktif bergerak meski dari rumah akan menjaga kesehatan fisik dan mental.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Instruktur memimpin latihan kebugaran jasmani latihan sirkuit (circuit training) secara daring di kediamannya di Jalan Cipedes, Kota Bandung, Rabu (29/4). Kelas kebugaran jasmani tersebut diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat untuk berolahraga di rumah masing-masing guna mencegah penyebaran Covid-19
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Instruktur memimpin latihan kebugaran jasmani latihan sirkuit (circuit training) secara daring di kediamannya di Jalan Cipedes, Kota Bandung, Rabu (29/4). Kelas kebugaran jasmani tersebut diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat untuk berolahraga di rumah masing-masing guna mencegah penyebaran Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah terjadi di Tanah Air lebih dari setahun yang lalu yang memaksa masyarakat banyak beraktivitas di rumah untuk menghindari penularan. Berolahraga dari rumah pun menjadi kebiasaan baru yang harus diadaptasi oleh masyarakat.

Berolahraga merupakan kebiasaan baik yang harus dilakukan di masa pandemi. Pelatih kebugaran tersertifikasi sekaligus pemilik sarana kebugaran Garasi Box, Tiessa Audia, meminta meski protokol kesehatan dijalankan, masyarakat harus menjaga aktivitas fisik. Apalagi, dia melanjutkan, organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) telah mengkampanyekan masyarakat harus tetap aktif dalam kondisi terbatas.

Baca Juga

"Jadi, kita harus bisa memanfaatkan yang ada di sekitar kita. Manfaat tetap aktif bergerak adalah merasa puas dan happy," katanya saat mengisi konferensi virtual Republika dan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB bertema Sehat di Rumah, Olahraga dari Rumah, Senin (7/6).

Ia menambahkan, olahraga tak melulu harus dilakukan di luar ruangan. Selama di rumah, dia melanjutkan, masyarakat bisa beraktivitas fisik.

Bagi mereka yang bekerja dari rumah Tiessa mengatakan harus diselingi dengan bergerak di antara waktu bekerja. Misalnya, pasang timer di ponsel. Setelah sejam bekerjanya bergerak ringanlah. Misalnya keliling rumag, jalan sekitar meja kerja.

Tak hanya itu, olahraga angkat beban bisa dilakukan di rumah tanpa membutuhkan alat tertentu. Ia menyontohkan, olahraga mengangkat beban bisa dengan memakai beras atau buku yang tebal.

Sementara itu, ia menyebutkan aktivitas fisik yang bisa dilakukan di luar ruangan selama pandemi yaitu bisa berjalan-jalan kaki saat pagi hari dengan memakai masker, berkebun hingga ajak anak main atau menari. Ia menambahkan, olahraga penting dilakukan meski pandemi karena WHO telah memberikan rekomendasi harus melakukan olahraga dengan intensitas sedang selama 60 menit per hari bagi anak.

"Sementara bagi dewasa, setidaknya kita memenuhi aktivitas fisik 150 menit per pekan, lansia juga diingatkan tetap bergerak," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat bisa bebas memilih olahraga apapun, baik jalan kaki, jogging, menari zumba atau aktivitas fisik yang lain asalkan dilakukan dengan konsisten. Meski lelah, dia melanjutkan, olahraga mengeluarkan hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati bahkan selama seharian.

Tak hanya itu, ia menambahkan, manfaat aktivitas fisik yaitu mengurangi risiko depresi, dan kemungkinan demensia pada lansia, serta menjaga imunitas. Olahraga juga meningkatkan kekuatan otot, sendi, dan tulang serta keseimbangan tubuh hingga fleksibilitas.

"Bonus lainnya adalah berat badan tidak mudah naik," katanya.

Yang tak kalah penting, ia mengingatkan masyarakat juga melakukan peregangan (stretching) sebelum berolahraga. Sebab, ia menambahkan, stretching bermanfaat untuk meregangkan otot dan melatih fleksibilitas tubuh. Sehngga efeknya memudahkan mobilitas hingga memperbaiki postur tubuh jika dilakukan dengan benar.

Selain melakukan olahraga dan stretching, dia menganjurkan memenuhi jam tidur. Ia menambahkan lama tidur orang dewasa yaitu selama 7-8 jam dan tidur siang maksimal 20 menit. Tidur siang juga penting dilakukan karena untuk mengembalikan energi.

"Selain itu, jangan lupa banyak minum, karena pekerja kantoran suka lupa minum, serta konsumsi makanan bergizi. Dan jangan lupa melakukan kontak sosial dengan prokes untuk menjaga kesehatan mental," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement