REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melakukan kunjungan perdana ke Kairo, Mesir, pada Selasa (8/6). Ia datang untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Mesir tentang memperkuat gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengungkapkan, kunjungan Haniyeh merupakan pemenuhan undangan khusus dari Mesir. Itu merupakan awal sebelum pertemuan yang lebih luas dari faksi-faksi Palestina yang dapat dimulai pada awal pekan depan.
Qassem mengatakan Haniyeh dan para pejabat Mesir akan membahas tentang melanggengkan gencatan senjata dengan Israel dan rencana rekonstruksi di Jalur Gaza. Mesir telah menyatakan siap mengucurkan dana sebesar 500 juta dolar AS untuk rekonstruksi di wilayah yang diblokade tersebut.
Selain Haniyeh, para pejabat Mesir berharap dapat bertemu dengan perwakilan Fatah, termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Selain kerap memediasi, Hamas-Israel, Kairo juga pernah berperan untuk menyelesaikan friksi di antara faksi-faksi Palestina.
Mesir berpandangan hal itu penting untuk setiap upaya lebih luas dalam mempromosikan perdamaian di kawasan. Dalam pertemuan di Kairo, Fatah bakal mengutus Jibril Rajoub selaku sekretaris jenderal komite eksekutif. Dia diperkirakan akan tiba di sana dalam beberapa hari mendatang.