REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyambut baik terbentuknya Jaringan Wirausaha (Jawara) Depok. Dia berharap, Jawara bisa membantu Pemkot dalam meningkatkan perekonomian warga. "Komunitas yang bergerak di bidang UMKM harus kita dukung semoga bisa bersinergi dalam mengatasi masalah perekonomian warga Depok," kata Imam.

Imam juga berpesan agar Jawara dapat memberikan pendampingan kepada UMKM yang masih sangat kecil agar dapat terus bertumbuh. "Mudah-mudahan Jawara bisa mengambil peran untuk mendampingi mereka supaya insting bisnis mereka bisa terus terasah," ujar Imam di sela acara Pelantikan Pengurus Jawara Depok, Selasa (8/6).

Komunitas UMKM Jaringan Wirausaha (Jawara) Depok melantik pengurus periode 2021-2025. Selain menggelar pelantikan pengurus, juga diadakan rapat kerja sejumlah divisi di Jawara Depok.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono, Ketua Majelis Wali Amanat Jawara Ade Supriatna, Dinas UMKM Kota Depok yang diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Pemerintah Kota Depok, Dewi Indriati, serta perwakilan dari dinas-dinas di Pemkot Depok.

Sementara itu, Ketua Umum Jawara Depok, Ubaidillah Saleh mengatakan, siap berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk memajukan UMKM Depok. "Tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi para pelaku usaha karena hantaman pandemi. Tapi, di tahun 2021 ini menjadi tantangan bersama para pengusaha untuk bangkit. Harapan kita di 2021 ini menjadi momentum bagi kita untuk bangkit," kata Ubai yang juga pemilik Soto Seger Boyolali Hj Amanah ini.

Ubai juga berharap sejumlah pihak terkait mau bersama-sama berkolaborasi meneguhkan kebangkitan UMKM di Kota Depok.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pelantikan BPH Jawara yang dilakukan Ketua Majelis Amanat Ade Supriatna, sekaligus pembacaan ikrar dan janji. "Semoga hadirnya Jawara bisa membantu pelaku usaha mikro untuk terus bertumbuh. Karena pelaku usaha yang masih kecil, para alumni pelatihan yang digelar DKUM, itu mereka perlu wadah dan ekosistem. Jika dibiarkan mereka sendiri berjuang, itu ibarat membiarkan rusa kecil di kandang macan, bisa tergilas," papar Ade.

Terkait dengan kondisi pandemi saat ini, Ade optimistis semuanya bisa terlalui. Dia mengatakan, daya beli masyarakat dan pemerintah dengan APBD masih ada. Artinya masiha ada pertubuhan ekonim dan itu tidak hilanhg. 

Namun dia mengimbau pengusaha agar jeli melihat peluang. Produk-produk apa, layanan atau jasa apa yang memang bertumbuh justru di masa pandemi seperti sekarang. Dia menyontohkan, produk layanan kesehatan, produk-produk imunitas, saat ini justru meningkat omzetnya. 

Selanjutnya, setelah pandemi, kalangan pengusaha juga harus melihat apa yang trend di mastyaar. "Para UMKM juga harus bisa melakukan riset kecil-kecilan agar bisa menghadirkan produk dan layanan yang dibutuhkan. Harus bisa menyesuaikan, menjual dagangan di waktu yang tepat, segmen pasar dan cara yang tepat.

Merambah ke pemasaran digital pun menurutnya suatu keniscayaan. "Itu cara bagaiaman menjangkau konsumen dengan cara yang tepat juga. Kalau terbiasa berjualan dengan cara konvensional, harus cepat beralih, kalau tidak bisa mati," ujarnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika