REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG - Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), Ali Tabrani, mengatakan, kemunculan klaster penularan covid-19 di SMA N 1 Padang Panjang tidak mempengaruhi proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah lain yang ada di kota tersebut. Menurut Ali, PTM di sekolah lain di Padang Panjang masih berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Belajar di sekolah lain masih berlangsung. Apalagi SMP sekarang masih melanjutkan ujian naik kelas," kata Ali kepada Republika.co.id, Selasa (8/6).
Ali mengatakan, sejak awal membuka kembali PTM, Pemkot Padang Panjang memang sudah menyebutkan bila ada kemunculan kasus atau klaster baru di sekolah, yang ditutup hanya sekolah yang bersangkutan. Sekolah lain tetap lanjut selagi belum ada temuan kasus baru.
"Dari awal Bapak Wali Kota Padang Panjang memang mengarahkan seperti itu. Penanganannya per kasus. Dan mengetatkan prokes di sekolah lain yang masih aman," ujar Ali.
Sebanyak 27 orang pelajar di SMAN 1 Kota Padang Panjang dinyatakan positif Covid-19. Karena sudah menjadi klaster, Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang yang sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah menutup sementara aktivitas sekolah.
"27 orang di SMAN 1 Padang Panjang positif dan itu semuanya siswa atau pelajar," kata Ali.