Rabu 09 Jun 2021 11:57 WIB

Lewat Ponsel, Sindikat Narkoba Dunia Terungkap

Operasi ini memberi pukulan telak bagi organisasi kejahatan dunia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Barang bukti sabu sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Barang bukti sabu sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Operasi oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS), polisi Australia, dan Eropa menjerat jaringan narkoba di Australia, Asia, Eropa, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Jutaan dolar uang tunai disita bersama dengan 30 ton obat-obatan termasuk lebih dari delapan ton kokain  dalam penggerebekan di seluruh dunia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan operasi itu telah memberikan pukulan telak terhadap kejahatan terorganisir. Keberhasilan tersebut tidak hanya dirasakan Australia tetapi seluruh dunia,.

Operasi Greenlightn atau Trojan Shield ini disusun oleh polisi Australia dan FBI pada 2018. Operasi ini adalah salah satu penyusupan dan pengambilalihan terbesar jaringan terenkripsi khusus.

Upaya ini dimulai ketika pejabat AS membayar seorang narapidana narkoba memberi akses ke smartphone yang telah disesuaikan dengan menginstal ANOM atau aplikasi pesan terenkripsi. Ponsel itu kemudian dijual ke jaringan kejahatan terorganisir melalui distributor bawah tanah.